OTO.VIRALNEWS.ID - Produsen mobil listrik asal Tiongkok, Xpeng Motors, resmi memperluas jangkauan bisnisnya ke lima negara baru di Eropa, yakni Swiss, Austria, Hungaria, Slovenia, dan Kroasia.
Ekspansi ini menjadi bagian dari strategi global Xpeng yang semakin agresif dalam menghadirkan kendaraan listrik ke pasar internasional.
Mengutip CarNewsChina, Xpeng menggandeng Hedin Group sebagai mitra lokal di Swiss. Model G6 dan G9 akan menjadi produk perdana yang hadir, sementara sedan P7+ dijadwalkan meluncur pada semester pertama 2026.
Di Austria, Xpeng akan menerapkan skema dealer resmi seperti di Jerman. Dealer pertama akan dibuka di kota-kota besar, termasuk Wina, Salzburg, Graz, dan Klagenfurt, dengan target mencapai 10 dealer hingga akhir 2025, lalu meningkat menjadi 20 pada 2026.
Untuk Hungaria, Slovenia, dan Kroasia, Xpeng menjalin kerja sama joint venture dengan AutoWallis Group dan Salvador Caetano Group. Kolaborasi ini memperkuat penetrasi Xpeng di kawasan Eropa Tenggara.
Selain memperluas jaringan distribusi, Xpeng juga memulai produksi lokal melalui kerja sama dengan pabrik Magna di Graz, Austria. Model G6 dan G9 akan mulai dirakit pada kuartal ketiga tahun ini, menandai pertama kalinya pabrik tersebut memproduksi mobil utuh untuk merek Tiongkok.
Sepanjang enam bulan pertama 2025, Xpeng mencatat penjualan lebih dari 8.000 unit di Eropa. Perusahaan juga telah membuka pusat riset dan pengembangan (R&D) di Munich, Jerman, yang difokuskan pada pengembangan model sedan dan SUV khusus pasar Eropa.
Namun, perkembangan positif Xpeng di sektor mobil listrik sempat diwarnai kabar miring. Dua unit pesawat terbang listrik Xpeng Aeroht eVTOL mengalami tabrakan saat latihan menjelang Changchun Air Show 2025 di China, Senin (16/9/2025). Insiden ini menyebabkan satu orang terluka, meski kondisinya tidak membahayakan jiwa. Hingga kini, penyebab kecelakaan belum diumumkan secara resmi.
Xpeng Aeroht, divisi mobil terbang yang berdiri sejak 2013, dikenal mengembangkan eVTOL serta kendaraan modular tilt-rotor. Salah satu produknya, Land Aircraft Carrier (LAC), mencatat lebih dari 2.000 pesanan setelah sukses melakukan penerbangan perdana tahun lalu.