OTO.VIRALNEWS.ID - Ketua Volvo, Håkan Samuelsson, memberikan peringatan tegas bahwa sejumlah merek otomotif barat berpotensi tersingkir bila gagal beradaptasi dengan gelombang elektrifikasi.
Ia menilai produsen mobil listrik asal China akan segera menjadi kekuatan dominan di pasar global.
Dalam wawancaranya dengan Carscoops, Samuelsson menegaskan bahwa elektrifikasi adalah keniscayaan. Ia memprediksi dalam 10 tahun mendatang hampir semua mobil akan berbasis tenaga listrik dengan harga yang semakin terjangkau.
"Akan muncul pemain dominan baru, persis seperti Ford, GM, Toyota, dan Volkswagen di era lama," kata Samuelsson, merujuk pada ekspansi masif produsen mobil China ke pasar Eropa dan negara lain.
Ia menambahkan, beberapa produsen otomotif tradisional dari Barat kemungkinan tidak akan mampu menyesuaikan diri dengan perubahan besar ini. “Merek yang gagal mengikuti perkembangan elektrifikasi akan lenyap,” ujarnya.
Sementara itu, Volvo sendiri tengah melakukan penyesuaian strategi. Produsen asal Swedia tersebut memperluas lini kendaraan listrik penuh (BEV) dan plug-in hybrid (PHEV), yang dianggap sebagai jembatan menuju era elektrifikasi total.
Kondisi ini sekaligus memberi keuntungan tersendiri bagi Volvo, yang kini berada di bawah kendali Geely, perusahaan otomotif asal China. Selain Volvo, Geely juga menaungi Lotus, Zeekr, Polestar, dan Lynk & Co.
Samuelsson menilai koneksi dengan Geely semakin bernilai di tengah menguatnya posisi merek-merek China, baik di pasar domestik maupun ekspor.
