Memang tidak semua brand seperti BYD. Pelopor kendaraan listrik di Indonesia : Hyundai dan Wuling menjalankan bisnisnya di Indonesia lebih beradab. Mereka membangun pabrik terlebih dahulu di Indonesia, sebelum melakukan penetrasi pasar.
Sementara BYD, hanya koar-koar saja akan membangun pabrik. Belum lagi dibangun di Subang, sudah menerapkan strategi tricky : bakal pabrik di Subang diganggu preman. Brand lain membangun pabrik, fine-fine saja.
Jika BYD dan brand China lainnya tidak bisa memenuhi regulasi yang telah ditetapkan pemerintah RI, yakni dengan membangun pabrik dan memproduksi mobilnya di sini, sanksi sudah menanti pada akhir tahun ini.
Mudah-mudahan, tidak ada main mata atau kong kalikong dengan oknum perwakilan pemerintah terkait sanksi berupa denda pengganti yang jika dihitung cukup besar. Dan, semoga PHK tidak terjadi di industri otomotif kita. (tim oto.viralnews)