OTO.VIRALNEWS.ID - Popularitas Tesla sebagai merek mobil listrik utama terus mengalami penurunan, baik di pasar domestik Tiongkok maupun secara global.
Menurut survei UBS yang dilansir oleh Carnewschina, hanya 14 persen konsumen mobil di China yang masih menganggap Tesla sebagai pemimpin pasar, turun dari 18 persen pada tahun sebelumnya.
Sebaliknya, merek-merek lokal seperti BYD dan Xiaomi justru mengalami lonjakan popularitas. Keduanya dinilai mampu menawarkan produk yang lebih kuat, teknologi inovatif, dan harga yang lebih sesuai dengan harapan pasar.
Penurunan minat terhadap Tesla tidak hanya terjadi di China. Secara global, konsumen yang masih memandang Tesla sebagai merek utama juga turun dari 22 persen menjadi 18 persen.
Di Amerika Serikat, angka preferensi menyusut dari 38 persen menjadi 29 persen, sementara di Eropa hanya tersisa 15 persen. Di kawasan tersebut, Audi dan BMW mulai menggantikan posisi Tesla di benak konsumen.
Alasan pergeseran ini berbeda-beda di tiap wilayah. Di China, Tesla tak lagi dianggap sebagai pemimpin teknologi. Di Eropa, opini publik terhadap Elon Musk turut memengaruhi persepsi merek. Sementara di Amerika Serikat, minimnya ragam produk serta harga yang kurang terjangkau membuat konsumen mulai melirik opsi lain.
Di tengah kondisi tersebut, Tesla kini menghadapi persaingan yang semakin sengit, terutama dari pemain lokal seperti BYD dan Xiaomi yang terus membentuk ulang ekspektasi pasar lewat fitur unggulan dan strategi harga agresif.
Data penjualan menunjukkan tren yang serupa. Pada periode Januari hingga April 2025, Tesla menjual 163.338 unit mobil di Tiongkok, turun tipis 0,3 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Di sisi lain, BYD mencatat penjualan 886.240 unit, naik 12,9 persen secara tahunan. Xiaomi mencatat lonjakan signifikan dengan 104.454 unit, meningkat 1.379,9 persen, meskipun perusahaan baru mulai mengirimkan kendaraan sejak April 2024.