MotoGP Argentina 2025: Bagnaia Kesulitan Kendarai Ducati GP25, Kembali Pakai GP24 di GP AS?

OTO.VIRALNEWS.ID - Juara bertahan MotoGP, Francesco Bagnaia, masih belum menemukan kenyamanan dengan Ducati Desmosedici GP25.

Sementara itu, Marc Marquez dengan versi terbaru dan Alex Marquez dengan GP24 terus mendominasi awal musim 2025 dengan menempati posisi pertama dan kedua.

Bagnaia justru menghadapi kesulitan, seperti yang terlihat pada Grand Prix Argentina.

Setelah meraih dua podium ketiga di Thailand, Bagnaia kembali finis di posisi ketiga dalam sprint race di Termas de Rio Hondo.

Namun, pada balapan utama hari Minggu, ia hanya mampu finis keempat, di belakang Franco Morbidelli dan Alex Marquez, menegaskan bahwa ia masih belum menemukan ritme terbaiknya.

Baca Juga: MotoGP 2025: Bagnaia Akui Kesulitan Adaptasi dengan GP25, Waspadai Konsistensi Marc Marquez

Kini, Bagnaia tertinggal 31 poin dari rekan setim barunya, Marc Marquez.

Meski motor Ducati GP25 secara teknis masih mirip dengan GP24 setelah perubahan mesin, sasis, dan aerodinamika dari pramusim tidak digunakan, Bagnaia tetap merasa sulit beradaptasi.

Pebalap asal Italia itu sempat fokus pada pengembangan motor selama uji coba musim dingin, tetapi baik di Buriram maupun Termas de Rio Hondo, ia belum menemukan perasaan yang diharapkan.

Meskipun mengalami sedikit peningkatan dengan kembali menggunakan beberapa komponen motor yang membawanya meraih 11 kemenangan pada 2024, hasil yang didapat masih belum memuaskan.

Setelah balapan di Argentina, Bagnaia mengungkapkan kemungkinan kembali menggunakan Desmosedici GP24 sepenuhnya pada Grand Prix of the Americas di Austin, yang akan berlangsung pada 28-30 Maret.

"Kami sudah membuat kemajuan akhir pekan ini, tetapi saya masih kehilangan sesuatu, terutama dalam kontrol ban belakang. Mungkin saya akan kembali ke GP24 mulai balapan berikutnya, karena saat ini perasaan saya sangat aneh," kata Bagnaia.

Baca Juga: MotoGP Argentina 2025: Pedro Acosta dan Pecco Bagnaia Alami Insiden di Sesi Kualifikasi

Dia juga mengakui bahwa sejak awal balapan di Argentina, ia kesulitan menemukan ritme yang tepat.