OTO.VIRALNEWS.ID, Termas de Rio Hondo - Pembalap pabrikan Ducati, Francesco Bagnaia, mengakui dirinya masih mengalami kesulitan untuk merasa nyaman dengan motor GP25 dalam dua akhir pekan pertama MotoGP 2025.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa masalah yang dihadapinya saat ini tidak lebih buruk dibandingkan awal musim 2024. Namun, ia menyadari bahwa persaingan tahun ini semakin ketat, terutama dengan kehadiran Marc Marquez yang tampil konsisten.
Bagnaia, yang merupakan juara MotoGP dua kali, kini tertinggal 31 poin dari rekan setimnya yang baru di Ducati, Marc Marquez. Pembalap asal Spanyol tersebut tampil dominan dengan memenangkan sprint dan grand prix di Thailand serta Argentina.
Bagnaia merasa kecewa karena gagal naik podium di balapan utama. "Saya berharap lebih dari diri saya sendiri, tetapi begitu balapan dimulai, saya kesulitan menemukan kecepatan saya," ungkapnya.
Menurutnya, meski hanya terpaut sepersepuluh detik per lap di awal balapan, hal itu sudah cukup membuatnya tertinggal dari Marc Marquez dan Alex Marquez.
Ia juga mengakui kehilangan sedikit waktu dalam pertarungan dengan Johann Zarco dan Franco Morbidelli. "Lebih dari posisi keempat sangat sulit hari ini, saya sudah mencoba segalanya," tambahnya.
Kesulitan Beradaptasi dan Ancaman Marquez
Bagnaia menyoroti bahwa permasalahan utamanya saat ini adalah bagaimana mengembalikan perasaannya saat berkendara. "Perasaan saya adalah yang membuat saya bisa bertarung untuk meraih kemenangan, bukan sekadar posisi keempat atau ketiga," tegasnya.
Ia membandingkan situasi ini dengan musim lalu, di mana kondisi motornya saat itu lebih buruk di paruh pertama musim. Namun, kali ini tantangannya semakin besar karena Marc Marquez tampil lebih konsisten. "Marc tidak akan membuat kesalahan," ujarnya.
Bagnaia juga menyebut bahwa dirinya kehilangan perasaan berkendara sejak akhir tahun lalu. "Kami membuat langkah perbaikan akhir pekan ini, tetapi saya masih kehilangan sesuatu dengan kontrol ban belakang. Perasaannya agak aneh saat ini, dan kami harus mengatasinya," katanya.
Sebagai langkah perbaikan, Bagnaia berencana meninjau ulang balapan sebelumnya untuk memahami apa yang perlu diperbaiki. "Di rumah, saya akan mencoba menonton ulang dan memahami apa yang saya lewatkan. Mungkin saya perlu beradaptasi dengan situasi," imbuhnya.
Grand Prix Amerika Serikat Jadi Ujian Berikutnya
Kesempatan bagi Bagnaia untuk bangkit akan datang dalam dua pekan di Grand Prix Amerika Serikat. Namun, ia menyadari bahwa sirkuit Austin adalah salah satu trek favorit Marc Marquez, yang memiliki rekor impresif di sana.
"Memulihkan 31 poin sudah merupakan perjalanan yang panjang. Kami juga harus mempertimbangkan bahwa balapan berikutnya adalah di Austin, di mana Marc sangat kuat," kata pembalap asal Turin tersebut.