OTO.VIRALNEWS.ID, Shanghai - Musim Formula 1 2025 baru saja dimulai, dan Lewis Hamilton telah mengalami berbagai emosi dalam debutnya bersama Ferrari.
Setelah meraih pole position dan kemenangan di Sprint Race di Grand Prix Cina, ia harus menghadapi kenyataan pahit dengan diskualifikasi di balapan utama. Momen ini menjadi bukti dari perjalanan adaptasinya dengan Ferrari SF-25.
Sebelum balapan di Cina, Hamilton telah mengungkapkan bahwa ia terus menyesuaikan diri dengan mobil barunya.
Juara dunia tujuh kali itu bahkan mulai memberikan masukan teknis untuk pengaturan mobil setelah memahami lebih dalam bagaimana SF-25 bereaksi terhadap perubahan.
Salah satu aspek penting dari adaptasi ini adalah perubahan yang ia lakukan pada setir SF-25.
Beberapa pekan lalu, Hamilton telah memodifikasi bagian perangkat keras setirnya, termasuk desain ulang kopling dan tuas persneling untuk meningkatkan ergonomi.
Namun, perubahan tidak berhenti di situ.
Hamilton juga meminta penyesuaian perangkat lunak pada setirnya agar lebih sesuai dengan kebiasaan yang ia bangun selama lebih dari satu dekade di Mercedes.
Perangkat lunak baru ini memungkinkan lebih banyak data tampil di layar setirnya dibandingkan dengan milik rekan setimnya, Charles Leclerc.
Selain indikator standar seperti kecepatan, gigi, dan waktu putaran, setir Hamilton kini menampilkan informasi tambahan seperti pemetaan mesin (ENG) dan status sistem hibrida (SOC).
Perubahan ini dipengaruhi oleh perbedaan mendasar dalam filosofi pengoperasian mobil antara Mercedes dan Ferrari.
Di Mercedes, berbagai pengaturan mesin dan hibrida terintegrasi dalam satu kenop 'STRAT' di bagian bawah setir.
Sementara itu, Ferrari memiliki sistem yang lebih terpisah, dengan kontrol berbeda untuk manajemen mesin dan hibrida.
Hamilton memilih untuk mengadaptasi tata letak setirnya agar lebih mirip dengan yang ia gunakan di Mercedes.
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.