Ezpeleta juga menampik anggapan bahwa pengurangan jumlah balapan di Spanyol merupakan permintaan dari Liberty Media, perusahaan yang tengah berupaya mengakuisisi Kejuaraan Dunia MotoGP.
Menurutnya, keputusan ini telah lama direncanakan sebagai bagian dari strategi ekspansi global.
"Kami tidak bisa hanya populer di Eropa. Ketika Dorna mengambil alih MotoGP, hanya ada tiga balapan di luar Eropa. Kini, kami telah memperluas jumlah tersebut dan tahun depan kami akan ke Brasil, yang merupakan pasar utama. Grand Prix harus menjadi alat pemasaran bagi pabrikan untuk menjual motor, itulah tujuan utamanya," kata Ezpeleta.
Ia menegaskan bahwa jumlah maksimal Grand Prix dalam satu musim adalah 22 balapan dan tidak ingin berspekulasi mengenai sirkuit mana yang akan dikeluarkan dari kalender.
"Ini bukan soal siapa yang akan keluar, tapi siapa yang akan masuk. Rencananya, dua hingga tiga balapan di Semenanjung Iberia akan dikurangi, tetapi masih ada kemungkinan untuk mempertahankan beberapa," tambahnya.
Menjelang musim MotoGP 2025, Ezpeleta menyatakan harapannya agar kompetisi semakin menarik. "Saya hanya berharap musim ini lebih baik dari tahun lalu, dan musim depan lebih baik dari tahun ini," pungkasnya.