OTO.VIRALNEWS.ID - Minat masyarakat terhadap kendaraan listrik yang semakin terjangkau terus dimanfaatkan Honda. Pabrikan asal Jepang ini melihat bahwa mobil listrik dengan harga di bawah 30.000 USD akan menjadi medan persaingan paling panas, terutama di pasar Amerika Serikat.
Saat ini, Honda baru memiliki satu model EV murni di AS, yakni Honda Prologue. Mobil ini dibangun menggunakan platform Ultium milik General Motors (GM), berbagi basis dengan Chevy Equinox EV dan beberapa model listrik GM lainnya.
Disitat dari Electrek, Honda juga memastikan bahwa Acura ZDX tidak akan kembali untuk model tahun 2026. Keputusan tersebut diambil karena perusahaan sedang mempersiapkan jajaran EV baru dalam beberapa tahun mendatang.
Pada gelaran Japan Mobility Show (JMS) 2025, Honda memperkenalkan Super-ONE, prototipe mobil listrik mungil yang digadang-gadang menjadi yang paling murah dalam portofolio mereka. Model ini akan lebih dulu dirilis di Jepang sebelum diperluas ke Eropa, Inggris, dan sejumlah negara lain.
Meski Super-ONE kemungkinan besar tidak akan masuk pasar AS, Honda tetap berkomitmen menghadirkan mobil listrik terjangkau untuk konsumen Amerika, dengan harga target di bawah 30.000 USD atau sekitar Rp 500 jutaan.
CEO Honda, Toshihiro Mibe, menilai bahwa kompetisi terbesar di pasar AS ke depan akan terjadi pada segmen EV murah. “Untuk ke depannya, kami akan mempertimbangkan menghadirkan EV di bawah 30.000 USD. Namun jangan berharap itu terjadi dalam waktu dekat,” ujar Mibe.
Pertumbuhan EV Tertunda Akibat Kebijakan Baru
Mibe mengungkapkan bahwa pelambatan elektrifikasi di AS salah satunya dipengaruhi kebijakan Presiden Donald Trump yang menghapus insentif pajak federal 7.500 USD. Keputusan itu membuat pertumbuhan pasar EV diperkirakan tertunda hingga lima tahun.
Meski demikian, Honda melihat kondisi ini sebagai waktu ekstra untuk merancang strategi EV yang lebih matang. Perusahaan menargetkan mobil listrik murah di bawah 30.000 USD bisa meluncur menjelang akhir dekade ini, sekitar tahun 2030.
Tak hanya itu, Honda juga berencana mengembangkan mobil sport listrik, meski jadwal peluncurannya masih belum dipastikan. Perlambatan pasar membuat keputusan tersebut harus mempertimbangkan momentum yang tepat.
Sambil menunggu pasar EV kembali bergairah, Honda akan fokus pada strategi jangka pendek melalui kendaraan hibrida. Platform hybrid midsize generasi terbaru mereka direncanakan rilis pada 2027.
Di tengah dinamika itu, Honda tetap berupaya mempertahankan minat konsumen dengan memberikan insentif besar. Beberapa negara bagian AS menawarkan diskon hingga 16.500 USD atau sekitar Rp 270 jutaan untuk pembelian Honda Prologue 2025, menegaskan komitmen Honda untuk tetap relevan di era transisi menuju elektrifikasi.