electric-vehicle

Toyota Tegaskan Sistem 48 Volt Bukan Teknologi Hibrida Sesungguhnya

Selasa, 7 Oktober 2025 | 16:32 WIB
Toyota Corolla Cross.

OTO.VIRALNEWS.ID — Toyota kembali menegaskan posisi mereka terkait penggunaan istilah hybrid atau hibrida yang kini dinilai mulai disalahartikan oleh sejumlah produsen otomotif.

Menurut pabrikan asal Jepang ini, banyak kompetitor yang memasarkan mobil bermesin mild-hybrid 48 volt sebagai kendaraan hibrida, padahal teknologi tersebut berbeda jauh dari sistem hibrida sesungguhnya.

Dilansir dari Carscoops, Selasa (7/10/2025), Toyota menilai sistem 48 volt tidak layak disebut sebagai teknologi hibrida karena motor listrik di dalamnya tidak mampu menggerakkan kendaraan secara mandiri. Sistem tersebut hanya membantu mesin pembakaran internal untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar.

Sean Hanley, Kepala Penjualan dan Pemasaran Toyota Australia, mengatakan bahwa penyematan label “hibrida” pada mobil dengan sistem 48 volt bisa menimbulkan kesalahpahaman di kalangan konsumen.

“Dalam beberapa tahun terakhir, istilah hibrida digunakan dengan berbagai cara dalam pemasaran. Namun bagi kami, sistem 48 volt bukan penggerak hibrida,” ujar Hanley kepada Drive.

Hanley menjelaskan, teknologi 48 volt biasanya hanya menggabungkan fungsi starter dan alternator untuk menambah efisiensi bahan bakar. Berbeda dengan sistem full hybrid atau plug-in hybrid, sistem ini tidak memungkinkan mobil berjalan hanya dengan tenaga listrik.

Toyota menilai penting untuk memberikan pemahaman yang jelas mengenai perbedaan antarjenis sistem elektrifikasi yang kini semakin beragam. Hanley menegaskan, pihaknya berkomitmen menjaga kejelasan istilah agar konsumen tidak bingung membedakan antara hibrida efisiensi, hibrida performa, dan sistem berbantuan 48 volt.

“Kami ingin memastikan perbedaan itu jelas. Sistem 48 volt hanya membantu kinerja mesin, bukan sistem hibrida yang sesungguhnya,” kata Hanley.

Sebagai pembeda, di Australia Toyota menggunakan nama “V Active” untuk teknologi 48 volt yang digunakan pada Hilux dan Land Cruiser Prado. Langkah ini diambil agar konsumen memahami bahwa sistem tersebut tidak termasuk kategori hibrida.

Namun, sikap Toyota di Australia berbeda dengan di Eropa. Di pasar Eropa, varian Hilux Hybrid 48V justru tetap dipasarkan dengan embel-embel “Hybrid”.

Perbedaan ini menunjukkan adanya strategi komunikasi yang disesuaikan dengan karakter pasar masing-masing wilayah, di mana istilah hibrida di Eropa digunakan lebih luas untuk semua bentuk elektrifikasi, termasuk mild-hybrid.

Pernyataan ini sekaligus memperjelas posisi Toyota di tengah meningkatnya tren elektrifikasi global. Produsen mobil asal Jepang tersebut menegaskan bahwa istilah “hibrida” seharusnya hanya digunakan untuk kendaraan yang benar-benar menggabungkan tenaga listrik dan mesin pembakaran sebagai sistem penggerak utama.

Tags

Terkini