electric-vehicle

Gagal Bayar dan Tunggakan Gaji, Neta Auto Dihantam Krisis dan Masuki Proses Reorganisasi Kebangkrutan

Jumat, 13 Juni 2025 | 18:14 WIB
NETA S Shooting Brake

OTO.VIRALNEWS.ID - Neta Auto, salah satu pemain utama di industri kendaraan listrik Tiongkok yang sempat mencuri perhatian, kini menghadapi masa-masa kelam. Perusahaan dilaporkan akan memasuki proses reorganisasi kebangkrutan mulai Kamis (12/6/2025), setelah diterpa krisis finansial yang berkepanjangan.

Kabar tersebut mencuat setelah beredarnya video dramatis di media sosial yang memperlihatkan puluhan karyawan mendatangi kantor baru Neta Auto di Shanghai.

Mereka menuntut pembayaran gaji yang tertunggak dan mempertanyakan kelanjutan status perusahaan. Dalam video tersebut, seorang staf menyatakan bahwa Neta Auto akan resmi memulai proses reorganisasi kebangkrutan keesokan harinya.

Menurut laporan Carnewschina, lebih dari 100 orang hadir dalam pertemuan tersebut. Namun, alih-alih menerima kejelasan pembayaran, mereka hanya mendapat arahan untuk menunggu proses likuidasi.

Neta Auto telah terjebak dalam krisis sejak 2024, mulai dari terganggunya arus kas, pemutusan hubungan kerja massal, hingga tekanan dari pemasok. Perusahaan ini juga menghadapi berbagai tindakan hukum akibat gagal bayar utang dan rantai modal yang terputus.

Karyawan mengungkapkan bahwa gaji mereka belum dibayarkan sejak November 2024. Saat itu, Neta Auto melakukan PHK terhadap lebih dari 2.900 pekerja—hampir setengah dari total tenaga kerja di berbagai divisi.

Meski beberapa mantan karyawan telah menang secara hukum, upah yang terutang tetap tak bisa dicairkan karena aset perusahaan tidak cukup untuk disita.

Permohonan Kebangkrutan dari Pemasok

Kasus semakin pelik ketika pada Maret 2025, pengadilan hanya berhasil membekukan kurang dari 500 yuan dari dua rekening bank milik anak usaha Neta Auto. Angka tersebut mencerminkan betapa parahnya kondisi keuangan perusahaan.

Situasi semakin memanas setelah Shanghai Yuxing Advertising Co., Ltd mengajukan permohonan peninjauan kebangkrutan terhadap Hozon New Energy, perusahaan induk Neta Auto, pada 13 Mei 2025. Yuxing menuding Neta Auto belum membayar utang sebesar 5,31 juta yuan atas layanan periklanan.

Namun, pihak Neta Auto membantah telah memulai proses kebangkrutan secara resmi. Mereka menyebut bahwa permohonan tersebut merupakan langkah sepihak dari pemasok, dan menegaskan bahwa operasi internal perusahaan tetap berjalan.

Meski begitu, krisis yang melanda Neta Auto menandai babak baru dalam tekanan yang menghantam industri kendaraan listrik Tiongkok, yang kini semakin kompetitif dan menuntut konsistensi arus modal serta manajemen keuangan yang solid.

Tags

Terkini