Pemerintah Hentikan Insentif Mobil Listrik, Anggaran Dialihkan ke Proyek Mobil Nasional

Photo Author
- Minggu, 7 Desember 2025 | 19:44 WIB
Pengguna Mobil Listrik Indonesia Prioritaskan Faktor Jangka Panjang
Pengguna Mobil Listrik Indonesia Prioritaskan Faktor Jangka Panjang

OTO.VIRALNEWS.ID - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa pemerintah akan menghentikan pemberian insentif mobil listrik mulai tahun depan. Dana yang sebelumnya digunakan untuk mendorong penjualan kendaraan listrik akan dialihkan untuk mendukung proyek mobil nasional.

Airlangga mengungkapkan, pemerintah telah menggelontorkan sekitar Rp 7 triliun untuk insentif kendaraan listrik. Menurutnya, langkah tersebut dilakukan agar industri kendaraan listrik bisa tumbuh dan menarik investasi ke dalam negeri.

Ia juga menilai, perkembangan industri mobil listrik saat ini sudah bergerak ke arah yang lebih matang, terutama dengan adanya komitmen sejumlah produsen untuk membangun pabrik di Indonesia. Kehadiran fasilitas produksi lokal dinilai akan memangkas struktur biaya perusahaan.

Selain itu, peralihan skema impor dari completely built up (CBU) ke completely knock down (CKD) juga menjadi faktor penting. Bea masuk komponen CKD dinilai lebih rendah dibandingkan CBU, sehingga biaya produksi kendaraan bisa ditekan.
“Dengan adanya pabrik tentu cost mereka akan lebih murah karena mereka bisa menikmati yang namanya CKD,” kata Airlangga.

Dengan kondisi tersebut, pemerintah menilai insentif tidak lagi dibutuhkan untuk mendorong pasar mobil listrik. Anggaran yang sebelumnya dialokasikan untuk stimulus akan dialihkan untuk mendukung realisasi proyek mobil nasional.
“Anggaran yang kemarin disediakan untuk menstimulate market ini digeser untuk memproduksi mobil nasional,” ujar Airlangga.

Sebelumnya, Airlangga juga menegaskan bahwa tidak akan ada insentif otomotif pada 2026. Ia menilai industri otomotif masih tumbuh positif dan tidak memerlukan bantuan tambahan, apalagi melihat antusiasme publik pada ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025.

Namun, pernyataan tersebut bertolak belakang dengan pandangan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Agus menyebut pemerintah masih menyusun detail insentif otomotif karena sektor ini dianggap sangat strategis bagi industri manufaktur nasional.
“Insentif otomotif itu sebuah keharusan, karena merupakan sektor yang sangat-sangat penting,” kata Agus.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rangga Viral News

Tags

Rekomendasi

Terkini

X