OTO.VIRALNEWS.ID – Xiaomi resmi mengumumkan penarikan (recall) terhadap 116.887 unit mobil listrik SU7 Standard Edition yang diproduksi antara 6 Februari 2024 hingga 30 Agustus 2025.
Langkah ini diambil setelah ditemukan potensi masalah pada sistem autopilot yang dinilai berisiko terhadap keselamatan.
Dilansir CarNewsChina, Minggu (21/9/2025), recall ini sudah terdaftar di Administrasi Negara untuk Regulasi Pasar Tiongkok (SAMR). Xiaomi menjelaskan, persoalan terletak pada sistem bantuan mengemudi Level 2 (L2) di jalan tol yang dalam kondisi tertentu bisa gagal mengenali, memberi peringatan, atau merespons situasi jalan tidak biasa.
Kelemahan tersebut meningkatkan risiko kecelakaan apabila pengemudi tidak segera mengambil alih kendali. Recall mencakup dua model: XMA7000MBEVR2 sebanyak 98.462 unit dengan nomor registrasi S2025M0149I, serta BJ7000MBEVR2 sebanyak 18.425 unit dengan nomor registrasi S2025M0150I.
Masalah autopilot Xiaomi sebelumnya sempat jadi sorotan setelah kecelakaan tragis menewaskan tiga mahasiswa di Tiongkok pada Maret lalu. Insiden itu terjadi saat kendaraan beroperasi dalam mode autopilot.
Perbaikan via OTA Gratis
Untuk mengatasi persoalan ini, Xiaomi menyiapkan pembaruan perangkat lunak (software update) melalui sistem over-the-air (OTA). Dengan begitu, pemilik tidak perlu datang ke bengkel resmi karena perbaikan bisa dilakukan jarak jauh dan gratis.
Konsumen yang terdampak akan menerima notifikasi resmi melalui SMS dan aplikasi mobile. Xiaomi juga menyediakan hotline khusus serta informasi di situs recall resmi SAMR, www.recall.org.cn.
Langkah ini menegaskan komitmen Xiaomi terhadap keselamatan sekaligus sejalan dengan tren transparansi baru di industri otomotif Tiongkok. Produsen lain, seperti Xpeng, sebelumnya juga melakukan recall untuk model P7+.
Regulasi Baru Autopilot
Recall besar-besaran ini menjadi momentum penting bagi Tiongkok yang sedang menyiapkan regulasi lebih ketat terkait teknologi mengemudi otonom Level 2. Aturan baru tersebut diharapkan bisa mengurangi risiko kecelakaan akibat sistem autopilot yang belum sempurna.
Meski menghadapi masalah, Xiaomi menegaskan tetap berkomitmen mengembangkan teknologi mobil pintar yang lebih aman. Perusahaan berharap pembaruan sistem ini bisa mengembalikan kepercayaan konsumen sekaligus memperkuat posisinya di pasar kendaraan listrik yang persaingannya semakin ketat.