BYD Atto 1 Picu “Perang Harga” Mobil Listrik, BYD Tegaskan Bukan Sekadar Murah

Photo Author
- Jumat, 1 Agustus 2025 | 14:32 WIB
BYD Atto 1.
BYD Atto 1.

OTO.VIRALNEWS.ID - Peluncuran BYD Atto 1 di GIIAS 2025 langsung menyita perhatian dan mengguncang peta persaingan mobil listrik di Indonesia. Hadir dengan banderol mulai Rp195 jutaan, mobil ini memicu gelombang penyesuaian harga dari berbagai merek kompetitor.

Namun, BYD menegaskan, harga kompetitif tersebut bukan karena pemangkasan kualitas, melainkan hasil dari efisiensi teknologi dan rantai pasok internal.

“Sejak awal kami tidak hanya bicara soal harga beli, tapi total cost of ownership,” ujar President Director PT BYD Motor Indonesia, Eagle Zhao, dalam sesi wawancara eksklusif di ajang GIIAS 2025. “Mulai dari biaya pengisian daya, servis, sampai performa harian dan umur baterai, semuanya sudah kami pertimbangkan secara menyeluruh.”

Penurunan harga mobil listrik yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir menurut BYD adalah indikasi dari persaingan sehat. Eagle Zhao menilai ini sebagai peluang untuk mendorong adopsi kendaraan listrik secara lebih luas di Indonesia.

“Banyak yang bicara harga turun, tapi bagi kami itu bagian dari dinamika pasar. Kami tetap percaya diri karena memiliki teknologi inti sendiri—dari baterai, motor listrik, hingga semi-konduktor,” lanjutnya.

BYD menyebut strategi harga terjangkau bukan berarti mengorbankan kualitas. Justru, kemampuan BYD dalam memproduksi hampir semua komponen utama secara mandiri memungkinkan biaya produksi ditekan drastis.

“Kami punya kontrol penuh atas seluruh supply chain. Hanya ban dan kaca jendela yang kami tidak buat sendiri. Itulah kekuatan integrasi vertikal BYD,” tegas Eagle. Menurutnya, strategi ini memungkinkan Atto 1 dijual dengan harga kompetitif tanpa mengorbankan performa atau fitur.

Selain harga beli, efisiensi jangka panjang menjadi keunggulan utama Atto 1. BYD mengklaim biaya pengisian daya harian bisa serendah Rp7.000 jika dilakukan di rumah, dan perawatan rutin cukup dilakukan sekali setiap 20.000 km.

“Biaya servis BYD bisa separuh dari mobil mesin bensin. Ini bukan hanya soal irit di awal, tapi benar-benar menguntungkan dalam jangka panjang,” ujar Eagle.

Dengan pendekatan menyeluruh ini, BYD berharap konsumen tak hanya tertarik karena harga, tapi juga karena manfaat jangka panjang yang ditawarkan. “Kami ingin masyarakat Indonesia memilih BYD bukan sekadar karena murah, tapi karena efisien, berkualitas, dan relevan untuk masa depan,” tutupnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rangga Viral News

Tags

Rekomendasi

Terkini

X