LG Energy Solution Mundur dari Proyek Grand Package Rp130 Triliun di Indonesia

Photo Author
- Rabu, 23 April 2025 | 17:30 WIB
Ilustrasi logo LG.
Ilustrasi logo LG.

OTO.VIRALNEWS.ID - Raksasa baterai asal Korea Selatan, LG Energy Solution (LGES), secara resmi menyatakan mundur dari proyek besar bernama Grand Package (GP) di Indonesia, yang sebelumnya diproyeksikan senilai US$8,45 miliar atau sekitar Rp130 triliun.

Dalam keterangan resminya, LGES menyebutkan bahwa keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan berbagai aspek. “Dengan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kondisi pasar dan iklim investasi, kami telah sepakat untuk secara resmi menarik diri dari proyek Grand Package,” ungkap LGES.

Meski begitu, LGES menegaskan bahwa mereka tidak sepenuhnya angkat kaki dari Indonesia. Salah satu proyek penting yang tetap berlanjut adalah kerja sama dalam usaha patungan HLI Green Power, yang merupakan kolaborasi antara LGES dan Hyundai Motor Group.

“Kami akan terus menjajaki peluang kerja sama dengan pemerintah Indonesia, dengan fokus pada pengembangan usaha patungan HLI Green Power,” tambah perusahaan.

HLI Green Power sendiri telah meresmikan pabrik sel baterai lithium-ion pertama di Indonesia tahun lalu. Fasilitas ini berdiri di atas lahan 330.000 meter persegi dan menyerap investasi sekitar US$1,1 miliar. Kapasitas produksinya mencapai 10 GWh per tahun, cukup untuk memenuhi kebutuhan lebih dari 150.000 unit kendaraan listrik berbasis baterai (BEV).

Pemerintah Indonesia Tak Gentar

Mundurnya LGES dari proyek GP tidak membuat pemerintah Indonesia berkecil hati. Pemerintah tetap optimis terhadap potensi sumber daya lokal, terutama cadangan nikel yang besar.

“Meski LG mundur, kami tetap yakin bahwa nikel Indonesia memiliki daya saing lebih tinggi dibanding negara lain,” ujar Tri Winarno, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM.

Selain itu, Aneka Tambang (Antam) yang merupakan perusahaan tambang milik negara, sebelumnya sempat merencanakan pembentukan usaha patungan dengan LGES untuk kegiatan penambangan nikel. Meskipun rencana itu kini tak jelas kelanjutannya, Antam menyatakan tetap terbuka untuk menjalin kemitraan dengan investor lain demi mendukung rantai pasok baterai nasional.

Sementara itu, PT Indonesia Battery Corporation (IBC)—yang sebelumnya juga dikabarkan akan bermitra dengan LGES—belum memberikan tanggapan resmi terkait perkembangan ini.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rangga Viral News

Tags

Rekomendasi

Terkini

X