OTO.VIRALNEWS.ID - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) kembali mengadakan Logistics Skill Contest sebagai bentuk komitmen dalam membangun rantai pasok logistik yang aman, efisien, dan berkelanjutan.
Memasuki tahun ke-14, ajang ini mengusung tema “Level Up Vendor to Achieve Asia Pacific Standard & Share Toyota Contribution to The Nation”.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para mitra logistik dalam mendukung rantai pasok nasional, khususnya dalam hal keselamatan, efisiensi biaya dan waktu, serta mendukung target netralitas karbon lewat konsep Green Logistics.
“Logistik memegang peranan penting dalam rantai pasok. Dalam persaingan industri otomotif saat ini, logistik yang andal akan meningkatkan daya saing dari aspek keselamatan, kualitas, pengiriman, dan biaya,” ujar Nandi Julyanto, Presiden Direktur TMMIN, dalam seremoni penghargaan di Karawang Plant 3, Sabtu (21/6/2025).
Ia menambahkan, upaya seperti Eco Driving Management, perilaku berkendara ramah lingkungan, serta Truck Preventive Management telah dijalankan sebagai bagian dari langkah menurunkan emisi CO₂ dan konsumsi bahan bakar, sehingga turut memperkuat daya saing.
Tahun ini, kompetisi diikuti oleh 1.155 peserta dari 31 mitra logistik TMMIN. Mereka berperan penting dalam operasional harian seperti pengelolaan dan distribusi barang.
Beberapa kategori yang dilombakan meliputi Forklift Contest, Driving Contest, Container Yard Operation Contest, Master Trainer Contest, Manager Kaizen Contest, hingga Best Operation Management.
Menariknya, kategori baru bernama “Master Tenko” juga diperkenalkan. Kategori ini menilai kesiapan kerja secara fisik dan mental, baik dari sisi individu maupun manajerial.
Secara keseluruhan, TMMIN menjalankan hingga 1.195 perjalanan logistik per hari. Ini terdiri dari 1.066 trip oleh 9 mitra Milkrun Logistics Partner, 83 trip oleh 14 perusahaan Trucking Container, dan 28 trip oleh 5 operator Car Carrier.
Wakil Presiden Direktur TMMIN, Bob Azam, menekankan pentingnya efisiensi dan keselamatan operasional logistik. Menurutnya, kompetensi sumber daya manusia menjadi kunci utama untuk mencegah kecelakaan dan menjaga kelancaran produksi.