OTO.VIRALNEWS.ID - Felipe Drugovich, pembalap cadangan Aston Martin, baru-baru ini mengajukan solusi berani yang bisa memberikan kesempatan bagi pembalap-pembalap muda seperti dirinya untuk membuktikan kemampuan di Formula 1.
Ide ini muncul dari situasi yang ia hadapi saat ini, yang juga dialami oleh banyak pembalap muda berbakat lainnya, termasuk juara Formula 2 (F2) Theo Pourchaire.
Meski sudah mencapai prestasi yang mengesankan di ajang balap junior, langkah menuju kursi balap penuh waktu di Formula 1 (F1) masih sulit untuk diraih.
Baca Juga: Kemenangan Gemilang Carlos Sainz Jr di Mexico Grand Prix: Lando Norris Semakin Dekat ke Verstappen
Drugovich, yang menjadi juara F2 pada tahun 2022, mendapatkan kesempatan untuk merasakan atmosfer F1 ketika ia turun ke lintasan dalam sesi latihan bebas (Free Practice 1/FP1) di Meksiko pada tahun 2024.
Mengendarai mobil Aston Martin Fernando Alonso, Drugovich mengungkapkan pengalamannya kepada media Prancis, Auto Hebdo.
“Ini adalah pertama kalinya saya mengendarai mobil 2024, jadi saya butuh beberapa putaran untuk merasakan mobilnya, dan setelah itu saya bisa menekan lebih maksimal,” ungkap Drugovich.
Baca Juga: Maxus Mifa 9: MPV Listrik Premium yang Siap Mengguncang Pasar Indonesia
Meskipun merasa senang dengan kesempatan tersebut, peluang Drugovich untuk mendapatkan kursi balap penuh pada musim 2025 tampaknya belum terbuka.
Seperti yang ia ungkapkan dalam wawancara, Drugovich menyarankan sistem “wild card” yang diambil dari inspirasi MotoGP, di mana pembalap cadangan dapat memperoleh kesempatan berpartisipasi dalam balapan resmi.
Drugovich menjelaskan, “MotoGP memiliki wild cards.” Meskipun ia menyadari bahwa F1 tidak bisa menambahkan mobil ketiga untuk setiap tim, ia menyarankan alternatif yang menarik.
Baca Juga: Lewis Hamilton Tak Ikut Uji Coba Ferrari di Abu Dhabi: Apa Artinya untuk Masa Depannya?
Pembalap utama mengorbankan satu sesi balap atau bahkan satu akhir pekan balap secara penuh, memberi tempat kepada pembalap cadangan atau pembalap junior.
Usulan ini muncul di tengah keluhan beberapa pembalap F1 yang menyatakan bahwa 24 balapan dalam satu musim adalah jumlah yang terlalu banyak dan melelahkan.