Penyelenggara Reli Jepang Didenda €50.000 Akibat Insiden Kendaraan Sipil di Arena Lomba

Photo Author
- Senin, 25 November 2024 | 23:57 WIB

OTO.VIRALNEWS.ID - Penyelenggara Reli Jepang dijatuhi denda sebesar €50.000 (sekitar Rp829 juta) setelah sebuah kendaraan sipil memasuki arena lomba pada etape 12 (Ena), putaran final Kejuaraan Reli Dunia (WRC) 2024, Sabtu (23/11/2024).

Selain itu, hukuman tambahan sebesar €100.000 dikenakan dengan syarat penangguhan, menyusul kegagalan penyelenggara dalam memastikan keselamatan arena lomba.

Insiden tersebut bermula ketika sebuah minivan memasuki jalur lomba, memaksa panitia membatalkan etape setelah enam dari delapan peserta Rally1 mencatatkan waktu.

Kamera televisi merekam minivan yang berhenti di dekat garis start, tempat mobil Toyota GR Yaris milik Elfyn Evans tengah menunggu.

Menurut laporan penyelenggara, kendaraan tersebut melewati pos pemeriksaan setelah pengemudinya gagal menunjukkan izin yang diperlukan.

Minivan itu melaju sejauh 520 meter ke arah berlawanan sebelum akhirnya dihentikan selama lebih dari 10 menit. Polisi kemudian mengawal kendaraan keluar dari arena.

Federasi Otomotif Internasional (FIA) menganggap insiden ini sebagai "kegagalan pengambilan tindakan wajar yang berujung pada situasi tidak aman." FIA meluncurkan investigasi yang menghasilkan denda bagi penyelenggara serta mandat untuk meningkatkan standar keselamatan.

Syarat Denda Tambahan

Laporan FIA menetapkan bahwa penyelenggara harus mengadakan pelatihan komprehensif untuk para marshal, mencakup pengawasan dan komunikasi di jalan raya.

Pelatihan ini harus diselesaikan sebelum penyelenggaraan WRC Jepang 2025 dan dilaporkan kepada Komisi serta Komite FIA. Jika ada pelanggaran serupa di masa mendatang, denda tambahan sebesar €100.000 akan diberlakukan.

Kesalahan Komunikasi dan Masalah Keamanan

Penyelidikan menemukan adanya kesalahan komunikasi antara dua pos pemeriksaan yang diawasi oleh petugas keamanan dari dua perusahaan berbeda. Komunikasi awal tentang insiden ini bahkan datang dari perwakilan tim Evans, bukan dari marshal yang bertugas.

Clerk of the Course diminta segera membuat rencana darurat untuk memastikan sisa reli berjalan dengan aman. Penghalang fisik tambahan dipasang di area yang rentan, sehingga reli dapat dilanjutkan tanpa insiden lebih lanjut.

Insiden Berulang

Ini adalah kali kedua dalam tiga tahun terakhir insiden serupa terjadi di Reli Jepang. Pada 2022, mobil sipil memasuki jalur lomba dan berpapasan dengan pereli WRC2 Emil Lindholm. Pada 2023, kesalahan komunikasi menyebabkan kendaraan pengawas (Mobil Nol) terparkir di jalur lomba.

FIA menyimpulkan bahwa penyelenggara telah melanggar Pasal 12.2.1.h Kode Olahraga Internasional FIA 2024. "Hukuman ini bertujuan untuk mendorong peningkatan keselamatan secara berkelanjutan melalui pelatihan marshal yang lebih baik," tulis laporan tersebut.

Reli Jepang selesai tanpa insiden lebih lanjut, namun FIA menegaskan bahwa masalah keselamatan ini tidak dapat dianggap sebagai kasus yang terisolasi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hillary.

Tags

Rekomendasi

Terkini

X