Waspada Bahaya di Jalan Tol, Ini Panduan Lengkap Berkendara Aman

Photo Author
- Senin, 15 Desember 2025 | 20:39 WIB
Jalan Tol
Jalan Tol

OTO.VIRALNEWS.ID - Jalan tol menjadi tulang punggung mobilitas dan aktivitas ekonomi karena menawarkan waktu tempuh yang lebih singkat dan kecepatan tinggi.

Namun di balik efisiensi tersebut, jalan bebas hambatan juga menyimpan potensi risiko yang menuntut konsentrasi dan kedisiplinan ekstra dari setiap pengemudi.

Kecepatan tinggi, kondisi jalan yang monoton, hingga kelelahan saat berkendara jarak jauh kerap menjadi faktor pemicu kecelakaan fatal di jalan tol.

Minimnya stimulus visual juga dapat menyebabkan pengemudi mengalami highway hypnosis, terutama saat berkendara malam hari atau setelah menempuh perjalanan panjang.

Kesalahan kecil seperti keterlambatan mengerem atau kurang menjaga jarak aman dapat berujung tabrakan beruntun. Pada kecepatan di atas 80 km/jam, jarak henti kendaraan menjadi jauh lebih panjang sehingga respons pengemudi harus benar-benar optimal.

Keselamatan di jalan tol sejatinya dimulai sejak sebelum memasuki gerbang. Persiapan kendaraan dan kondisi fisik pengemudi menjadi fondasi utama agar perjalanan berlangsung aman dan nyaman.

Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah kondisi kendaraan. Tekanan angin ban harus sesuai rekomendasi pabrikan untuk menghindari risiko pecah ban di kecepatan tinggi. Selain itu, pastikan oli mesin, air radiator, serta minyak rem berada dalam kondisi ideal sebelum berangkat.

Ketersediaan bahan bakar dan saldo kartu tol juga wajib dicek. Berhenti mendadak di bahu jalan karena kehabisan bensin atau saldo bukan hanya mengganggu lalu lintas, tetapi juga membahayakan keselamatan.

Tak kalah penting, pengemudi harus berada dalam kondisi prima. Mengemudi saat mengantuk, lelah, atau di bawah pengaruh zat tertentu sangat berisiko. Jika konsentrasi mulai menurun, manfaatkan rest area untuk beristirahat sejenak.

Saat sudah melaju di jalan tol, disiplin lajur dan menjaga jarak aman menjadi kunci utama. Terapkan aturan jarak minimal tiga detik dari kendaraan di depan, dan perpanjang jarak tersebut saat hujan, malam hari, atau kondisi lalu lintas padat.

Penggunaan lajur kanan juga perlu dipahami dengan benar. Lajur ini hanya diperuntukkan untuk mendahului, bukan untuk berkendara konstan dalam waktu lama. Setelah menyalip, segera kembali ke lajur kiri atau tengah agar arus lalu lintas tetap lancar.

Perpindahan lajur harus dilakukan secara bertahap dan terencana. Gunakan lampu sein dengan durasi yang cukup serta pastikan area blind spot aman melalui pengecekan spion secara berkala.

Dalam kondisi darurat seperti kendaraan mogok, pengemudi wajib menepi ke bahu jalan sejauh mungkin dan melewati marka bahu. Bahu jalan hanya digunakan untuk keadaan darurat, bukan untuk berhenti sembarangan.

Nyalakan lampu hazard, pasang segitiga pengaman dengan jarak aman di belakang kendaraan, dan segera hubungi layanan darurat tol. Pengemudi tidak disarankan melakukan perbaikan sendiri di bahu jalan demi menghindari risiko kecelakaan lanjutan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rangga Viral News

Tags

Rekomendasi

Terkini

Jetour T2 Disambut Positif, SPK Tembus 700 Unit

Jumat, 19 Desember 2025 | 04:21 WIB
X