Bamsoet Yakin Target Presiden Prabowo 3 Tahun Produksi Mobil Nasional Bakal Terwujud

Photo Author
- Kamis, 23 Oktober 2025 | 22:54 WIB
Bamsoet optimis target Presiden Prabowo 3 tahun produksi Mobil Nasional bakal terealisasi
Bamsoet optimis target Presiden Prabowo 3 tahun produksi Mobil Nasional bakal terealisasi

OTO.VIRALNEWS.ID - Anggota Komisi III DPR RI sekaligus Ketua MPR RI ke-15 dan Ketua Dewan Pembina Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat, Bambang Soesatyo, mendukung penuh dan yakin langkah Presiden Prabowo Subianto menargetkan Indonesia mampu memproduksi mobil nasional dalam waktu tiga tahun mendatang bakal terwujud.

Target tersebut bukan sekadar ambisi politik, melainkan tonggak penting dalam sejarah industrialisasi otomotif nasional yang selama ini didominasi oleh merek-merek asing.

Visi mobil nasional selaras dengan upaya pemerintah memperkuat kemandirian ekonomi berbasis industri manufaktur.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, sepanjang tahun 2024 penjualan kendaraan roda empat di dalam negeri mencapai lebih dari 960 ribu unit, sementara ekspor tembus 520 ribu unit.

Angka itu menempatkan Indonesia sebagai produsen otomotif terbesar di Asia Tenggara, namun ironisnya Indonesia belum memiliki satupun mobil nasional.

Rencana besar ini harus dibaca sebagai momentum kebangkitan industri otomotif Indonesia yang sesungguhnya, karena kita sudah memulainya dengan karya anak bangsa di PINDAD seperti mobil Maung dan Garuda.

"Setelah puluhan tahun menjadi pasar dan perakit kendaraan dari luar negeri, sudah saatnya Indonesia melahirkan mobil nasional yang benar-benar lahir dari rancangan, teknologi, dan sumber daya manusia bangsa sendiri," ujar Bamsoet yang juga pemakai mobil nasional Maung Generasi ke-2 produksi PINDAD di Jakarta, Rabu (22/10/2025).

Ketua DPR RI ke-20 dan Ketua Komisi III DPR RI ke-7 ini menjelaskan, arah pengembangan mobil nasional harus berpijak pada tren masa depan, yaitu elektrifikasi dan digitalisasi otomotif.

Dunia tengah bergerak menuju kendaraan listrik, dan Indonesia memiliki keunggulan komparatif karena menguasai cadangan nikel terbesar di dunia.

Selain menciptakan produk kebanggaan bangsa, proyek mobil nasional juga berpotensi besar menyerap tenaga kerja baru.

Kementerian Perindustrian memperkirakan, setiap satu pabrik otomotif besar bisa menyerap hingga 10 ribu pekerja langsung, dan lebih dari 50 ribu tenaga kerja tidak langsung di sektor komponen, logistik, dan servis.

“Jika kita kembangkan mobil listrik nasional dengan basis sumber daya alam kita sendiri, nilai tambahnya luar biasa besar. Inilah saatnya kita membalik posisi dari konsumen menjadi produsen,” kata Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini juga mengingatkan agar proyek mobil nasional tidak terjebak pada romantisme masa lalu atau sekadar euforia politik.

Karenanya, proyek mobil nasional harus ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN), sehingga memiliki kepastian hukum, dukungan fiskal, dan pengawasan lintas kementerian.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rama Pratama

Tags

Rekomendasi

Terkini

Jetour T2 Disambut Positif, SPK Tembus 700 Unit

Jumat, 19 Desember 2025 | 04:21 WIB
X