“Kami berkomitmen untuk terus memperluas dukungan teknis kepada industri, terutama dalam pengembangan komponen berbasis material lokal seperti karet, yang selama ini menjadi salah satu unggulan Indonesia,” ujarnya.
Kegiatan ini sekaligus menunjukkan sinergi yang baik antara pemerintah dan pelaku industri dalam meningkatkan daya saing produk nasional.
“Dengan keberhasilan produksi komponen Welcab Alphard ini, BBSPJIKKP membuktikan kapasitasnya sebagai lembaga penyedia layanan teknis industri yang adaptif dan responsif terhadap kebutuhan dunia usaha,” imbuh Hagung.
Pembuatan Welcab Alphard rubber-part ini bukanlah produk rubber-part pertama yang dibuahkan dari kerja sama BBSPJIKKP dan PT YPTI.
Sebelumnya, pada tahun 2021-2023 keduanya telah bekerja sama dalam produksi rubber-part untuk Toyota Sienta Welcab.
Sebagai informasi, PT YPTI merupakan satu-satunya produsen welcab dari dalam negeri. Selama ini welcab yang beredar di Indonesia diimpor dari Jepang, China, dan Swedia.
Menurut Hagung, kerja sama ini tidak hanya berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan komponen otomotif dalam negeri, tetapi juga berpotensi mengurangi ketergantungan terhadap impor komponen serupa.
Selain itu, transfer pengetahuan dan teknologi antara BBSPJIKKP dan PT YPTI diharapkan dapat memperkuat kapabilitas sumber daya manusia di kedua institusi.
“Ke depan, BBSPJIKKP akan terus mendorong terjadinya kolaborasi serupa untuk sektor-sektor strategis lainnya, guna mendukung transformasi industri nasional yang lebih mandiri, tangguh, dan berkelanjutan,” pungkasnya. (bs)