Namun, upaya diplomatik ini belum membuahkan hasil.
Tak hanya menimbulkan tekanan ekonomi, kebijakan ini juga memicu kekhawatiran sosial.
Di kota Toyota—yang ekonominya sangat bergantung pada industri otomotif—warga mulai cemas akan kemungkinan penurunan pendapatan dan kehilangan lapangan kerja.
Sementara perusahaan besar mungkin masih mampu menyerap sebagian beban biaya tambahan, para pemasok kecil dan menengah terancam mengalami kesulitan serius.
Upaya untuk memindahkan produksi ke AS atau mencari pasar alternatif membutuhkan waktu dan investasi yang tidak sedikit.
Ketidakpastian kebijakan perdagangan dari Amerika Serikat kini menjadi salah satu tantangan terbesar yang membayangi masa depan industri otomotif Jepang. (rangga)