Jelang MotoGP 2025 Mandalika : Basarnas Siapkan Dua Helikopter untuk Evakuasi Medis

Photo Author
- Kamis, 11 September 2025 | 00:00 WIB
Priandhi Satria selaku CEO MGPA bersama pihak Basarnas memastikan kesiapan medis untuk MotoGP 2025 Mandalika
Priandhi Satria selaku CEO MGPA bersama pihak Basarnas memastikan kesiapan medis untuk MotoGP 2025 Mandalika

Ia menekankan pentingnya perencanaan matang dari semua pihak, mulai dari panitia hingga aparat keamanan.

“Harapan kami, penyelenggaraan MotoGP ini bisa berlangsung aman dan lancar. Dari segi keselamatan penonton, semuanya harus dipersiapkan dengan baik. Semoga seluruh pihak dapat bersinergi sehingga event ini bisa menjadi kebanggaan Indonesia,” pungkasnya.

Kehadiran Basarnas dalam ajang MotoGP di Mandalika menegaskan bahwa keselamatan adalah prioritas utama. Tidak hanya menjadi tugas panitia atau aparat keamanan, tetapi juga tanggung jawab bersama, termasuk setiap penonton yang hadir.

Dengan dukungan sistem komunikasi yang solid, kesiapan armada evakuasi, serta koordinasi lintas instansi, Basarnas memastikan bahwa Indonesia siap menghadirkan MotoGP yang tidak hanya spektakuler, tetapi juga aman bagi semua pihak.

Pentingnya Helikopter di MotoGP

Direktur Utama MGPA, Priandhi Satria (Andhi), menjelaskan bahwa Basarnas akan meminjamkan dua unit helikopter yang dapat difungsikan sebagai Heli Medical Transport.

Kedua helikopter ini akan didatangkan dari Jakarta atau lokasi lain di mana heli tersebut berada sebelum pelaksanaan MotoGP.

“Kenapa dua? Karena satu helikopter harus selalu standby. Jika satu sedang terbang melakukan evakuasi medis, maka helikopter kedua tetap siaga untuk mengantisipasi kejadian darurat lain,” ungkap Priandhi Satria.

Keberadaan dua helikopter ini bukan sekadar tambahan fasilitas, melainkan syarat wajib dalam regulasi yang ditetapkan oleh Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM).

Mulai Jumat pagi menjelang sesi latihan, FIM Medical Official akan memeriksa seluruh peralatan medis, termasuk memastikan keberadaan dua helikopter yang selalu standby di dekat Medical Center.

Syarat Mutlak FIM: Tanpa Heli, Balapan Bisa Dihentikan

Priandhi menegaskan, keberadaan helikopter medis bersifat mutlak. “Helikopter harus standby selama seluruh rangkaian kegiatan berlangsung, mulai dari sesi latihan bebas, kualifikasi, hingga balapan. Tanpa adanya helikopter medis yang siaga, balapan bisa dihentikan langsung oleh Chief Medical Officer (CMO),” tegasnya.

Hal ini dilakukan untuk memastikan keselamatan maksimal bagi para pembalap MotoGP. Jika terjadi insiden serius di lintasan, helikopter dapat dengan cepat melakukan evakuasi ke rumah sakit rujukan dengan fasilitas lengkap.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rama Pratama

Tags

Rekomendasi

Terkini

Dua Pembalap Ini Dipastikan Absen di MotoGP 2026

Minggu, 7 Desember 2025 | 22:31 WIB

MotoGP Portugal 2025: Bezzecchi Rebut Pole Position

Sabtu, 8 November 2025 | 22:02 WIB

Aprilia Racing Catat Sejarah di GP Phillip Island

Selasa, 21 Oktober 2025 | 17:32 WIB
X