Sejauh ini, motor Aprilia 2025 belum menunjukkan performa kompetitif.
Tak satu pun dari empat pembalapnya berhasil finis di podium dalam tiga seri awal musim ini.
Martin menyadari bahwa kondisi ini menambah tantangan dalam comeback-nya.
Misi Menghadapi Trauma Kecelakaan
Selain mempersiapkan diri untuk balapan di Qatar, Martin juga bertekad menghadapi trauma kecelakaan yang dialaminya di Sirkuit Lleida.
"Saya akan kembali ke sirkuit itu karena saya ingin menghadapinya. Saya tahu apa kesalahan saya, dan saya tidak akan mengulanginya," tegasnya.
Martin mengakui bahwa cedera kali ini merupakan yang terberat sepanjang kariernya, dengan tiga patah tulang di tangan, empat di kaki, serta cedera pada tulang rusuknya.
Meskipun mengalami cobaan berat, ia melihatnya sebagai pelajaran berharga.
"Pengalaman ini mengajarkan banyak hal secara mental. Cepat atau lambat, Anda akan melihat cahaya di ujung terowongan," tutupnya. (lil)