Faktor Pak Tinton Ternyata Membuat Moreno Soeprapto Begitu Antusias Sebagai Ketum IMI, Ini Penjelasannya

OTO.VIRALNEWS.ID - Resmi, pembalap senior dan anggota DPR RI Moreno Soeprapto, 42 tahun, menjadi Ketum IMI Pusat periode 2025 - 2030 secara aklamasi pada Munas IMI ke-10 di Hotel Ambarukmo Yogyakarta, Sabtu (20/9/2025) hari ini. 

Moreno dipastikan menjadi calon tunggal setelah pada pendaftaran Caketum IMI pada 4 September kemarin, tidak ada lagi yang mengembalikan formulir pendaftaran, termasuk Ketua IMI incumbent Bamsoet.

Moreno Soeprapto dan sang ayah tercinta, H Tinton Soeprapto

Perjalanan Moreno menjadi IMI-1 tampak begitu cepat, mulus dan terstruktur. Namun bukan itu yang mau kita bahas, melainkan satu hal ini : Faktor apa yang membuat Moreno tampak begitu antusias ketika para senior mendaulat maju untuk menjadi Ketum IMI?

Moreno, Bamsoet dan seluruh Pengprov IMI se Indonesia

"Saya bisa menjawab yang itu, bro. Salah satunya adalah mewujudkan obsesi sang ayah (H.Tinton Soeprapto), yang pernah berkeinginan menjadi Ketum IMI. Namun tidak bisa terwujud, karena era itu, Ketum IMI menjadi hak mandatory Kementerian Perhubungan," ungkap Anthony Sarwono, co-driver senior dan sahabat Moreno.

Digambarkan, saat itu, baik Moreno maupun Ananda Mikola (sang kakak), masih kecil. Namun perbincangan sang ayah terkait Ketum IMI tersebut bersama teman-temannya kalangan balap, terngiang dan begitu membekas di kepala Moreno.

Proses majunya Moreno sebagai Caketum IMI Pusat, boleh dibilang juga serba kebetulan. Atau kalau tidak boleh dibilang : keberuntungan. Meski harus diakui, suami Noorani (putri mantan Menteri BUMN) Laksmana Sukardi memang memiliki seluruh syarat untuk menjadi IMI-1.

Dari perbincangan para senior, di antaranya ada nama Faryd Sungkar, Om Prass, Bambang Sudirdja, Dolly Indra Nasution, Ijeck, dan Rio Sarwono, dianggap IMI perlu dipimpin oleh sosok muda yang mengerti dan menjiwai balap. 

Moreno bersama pengurus IMI dan timsesnya

Sejumlah nama digodok, dari Ijeck, Om Prass, Ananda Mikola, Rifat Sungkar, Tomi Hadi, Jenderal Yassin, hingga Jenderal TNI (Purn) AM Putranto.

AM Putranto (saat itu Kepala Staf Kepresidenan = KSP) coba dilobi pertama, karena beliau dikenal sebagai offroader dan penggiat otomotif. Dengan halus menolak. Alasannya : sebagai KSP, tugasnya sungguh berat, pertaruhan bangsa dan negara.

Ijeck, Pak Yassin, Pak Tomi Hadi dan Om Prass menolak. Alasannya, beragam.

Melalui diskusi intensif, dan saringan yang ketat, didapatlah nama Moreno Soeprapto : Pembalap senior masih aktif (baru saja menjadi juara Porsche Sprint Challenge Indonesia di Mandalika), dan anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra. Moreno dari Dapil Malang Raya. Berjiwa pembalap dan piawai berorganisasi sebagai wakil rakyat.