OTO.VIRALNEWS.ID, Miami – Insiden di pitlane antara Max Verstappen dan Andrea Kimi Antonelli dinilai menjadi penyebab utama kegagalan Red Bull meraih kemenangan dalam sprint race Formula 1 di Miami International Autodrome, Sabtu (3/5).
Penasihat Red Bull Racing, Helmut Marko, menyebut bahwa tabrakan tersebut membuat Verstappen kehilangan kesempatan untuk menyaingi duo McLaren, Lando Norris dan Oscar Piastri, yang tampil dominan dalam balapan tersebut.
Balapan dimulai dalam kondisi lintasan basah yang perlahan mengering. Saat Antonelli tergeser ke posisi keempat, Verstappen naik ke posisi tiga.
Namun, mobil Red Bull RB21 miliknya mengalami keausan ban yang lebih cepat, membuatnya kesulitan mengikuti kecepatan Norris dan Piastri yang menggunakan ban medium.
Perubahan kondisi lintasan membuka peluang bagi strategi alternatif. Rekan setim Verstappen, Yuki Tsunoda, menjadi salah satu yang pertama mengganti ban ke tipe slick, yang terbukti jauh lebih cepat.
Verstappen pun masuk pit di lap ke-13 dari total 18 lap, dengan harapan dapat menyalip dua pembalap McLaren yang belum melakukan pitstop.
Namun, proses keluar pit Verstappen justru menimbulkan masalah. Ia dilepas ke jalur Antonelli yang sedang menuju pit Mercedes, menyebabkan tabrakan ringan yang merusak sayap depan mobil Verstappen.
Akibatnya, ia menerima penalti waktu 10 detik karena dinilai melakukan pelepasan tidak aman (unsafe release), dan posisinya langsung terlempar dari 10 besar.
Menurut Marko, insiden ini bukan hanya membuat Verstappen kehilangan potensi finis di posisi ketiga dan enam poin penting, tapi juga menggagalkan peluang untuk meraih kemenangan.
"Itu adalah kesalahan kami, dan tanpa insiden ini saya pikir kami punya peluang menang," ujar Marko kepada Motorsport.com.
"Kami lebih cepat empat detik per lap dengan ban slick dibanding pembalap lain yang masih memakai ban hujan. Dengan Max, kami bisa menang, saya yakin."
Menanggapi tiga kesalahan pitstop Red Bull dalam beberapa balapan terakhir, Marko menolak anggapan bahwa hal ini merupakan tren yang mengkhawatirkan, meski Red Bull baru saja ditinggal direktur olahraga mereka, Jonathan Wheatley, ke tim Sauber.
"Saya pikir itu hanya kebetulan," ucapnya. "Selalu ada alasan berbeda. Ini bukan kesalahan yang sama, tapi kami perlu menyelidiki dan menghentikannya. Itu kesalahan manusia."
Saat ini, Verstappen tertinggal 19 poin dari pemuncak klasemen Oscar Piastri. Kemenangan sprint yang diraih Lando Norris membuatnya hanya berselisih sembilan poin dari rekan setimnya di McLaren.