OTO.VIRALNEWS.ID, Suzuka - Bos tim Red Bull Racing, Christian Horner, menilai strategi McLaren yang memberikan status setara bagi dua pembalapnya, Lando Norris dan Oscar Piastri, menjadi salah satu faktor yang menyulitkan tim tersebut untuk menyaingi Max Verstappen di Grand Prix Jepang di Sirkuit Suzuka.
Dalam balapan yang minim peluang menyalip karena hanya menerapkan satu kali pit stop, Norris dan Piastri terus membuntuti Verstappen yang tampil dominan sejak sesi kualifikasi.
Meskipun mobil McLaren dinilai memiliki kecepatan intrinsik yang lebih baik, keduanya kesulitan menyalip sang juara bertahan.
Pada stint kedua, Piastri sempat meminta tim untuk menukarnya posisi dengan Norris karena merasa memiliki kecepatan lebih. Namun, permintaan itu tidak dikabulkan.
Prinsipal tim McLaren, Andrea Stella, menyatakan bahwa tidak ada bukti kuat bahwa Piastri benar-benar lebih cepat dibanding Norris, terutama dalam kondisi 'dirty air' dari mobil Red Bull.
"Saya tidak yakin Oscar lebih cepat," kata Stella.
"Lando sedang mencoba merapat untuk memanfaatkan slipstream Max, tapi setiap kali berada di bawah satu detik, cengkeraman bannya langsung menurun drastis. Di trek ini, butuh keunggulan performa sekitar tujuh atau delapan per sepuluh detik untuk bisa menyalip."
Sementara itu, Horner mengakui bahwa McLaren memiliki keuntungan dengan dua pembalap cepat di barisan depan, sesuatu yang belum dimiliki Red Bull—yang kini mencoba peruntungan dengan Yuki Tsunoda sebagai rekan setim Verstappen.
Namun, ia juga menilai keputusan McLaren untuk membiarkan kedua pembalapnya bertarung bebas membawa konsekuensi tersendiri.
"Saya rasa tantangan mereka adalah memiliki dua pembalap yang sama-sama berpeluang dalam perebutan gelar," ujar Horner. "Mereka membuat taruhan untuk membiarkan keduanya saling bersaing, dan itu membawa kompromi."
Piastri yang berada di posisi ketiga masuk pit lebih dulu karena tekanan dari belakang, sementara Norris masuk di waktu yang sama dengan Verstappen untuk menghindari risiko strategi.
Saat ditanya apakah Norris bisa mengalahkan Verstappen jika masuk pit satu lap lebih awal, Horner menjawab, "Undercut cukup efektif. Tapi ini soal 'andai, seharusnya, bisa jadi', yang pasti banyak dibicarakan di pitlane."
Ia menambahkan bahwa hasil akhir balapan sudah ditentukan sejak kualifikasi.
"Saya rasa 90% mobil finis di posisi yang sama seperti saat start. Hari ini adalah sprint race tanpa degradasi berarti. McLaren sangat cepat, tapi Max tampil sempurna selama 53 lap, tanpa satu pun kesalahan, dan tetap unggul hingga tak bisa disalip melalui DRS. Menurut saya, ini salah satu akhir pekan terbaik Max."