OTO.VIRALNEWS.ID, Paris - Federasi Otomotif Internasional (FIA) telah menutup celah aturan terkait mobil yang mengalami kerusakan setelah insiden di lintasan.
Mulai musim 2025, pengawasan terhadap upaya pembalap membawa mobil yang rusak kembali ke pitlane akan diperketat.
Sumber internal FIA menegaskan bahwa perubahan aturan ini bukan didasarkan pada insiden spesifik di musim 2024, melainkan hasil evaluasi yang telah dilakukan selama beberapa musim terakhir.
Meski demikian, salah satu contoh kasus yang relevan terjadi di Grand Prix Kanada 2024, di mana Sergio Perez mengalami kecelakaan setelah mengganti ban slick.
Ia tetap membawa mobilnya yang mengalami kerusakan parah pada sayap belakang kembali ke pitlane, menyebabkan puing-puing berserakan di lintasan.
Akibat insiden tersebut, Perez dijatuhi penalti turun tiga posisi di Grand Prix Spanyol 2024, sementara tim Red Bull dikenai denda sebesar 25.000 euro (sekitar Rp431,5 juta).
Steward balapan di Montreal menilai keputusan Perez bertujuan untuk menghindari aktivasi safety car yang bisa merugikan Max Verstappen, rekan setimnya yang saat itu memimpin balapan dengan RB20.
Kini, dengan revisi Pasal 26.10 dalam regulasi F1, Direktur Balap F1, Rui Marques, akan memiliki wewenang untuk memerintahkan tim segera menghentikan mobil yang mengalami kerusakan signifikan.
Namun, belum dipastikan apakah Marques akan langsung berkomunikasi dengan pembalap atau menyampaikan instruksi melalui teknisi tim.
Regulasi yang diperbarui menyebutkan bahwa setiap mobil dengan kerusakan struktural signifikan yang dapat membahayakan pembalap maupun orang lain harus segera meninggalkan lintasan jika memungkinkan.
Jika direktur balapan menilai sebuah mobil dalam kondisi yang membahayakan, tim dapat diperintahkan untuk segera menghentikan kendaraan tersebut.
Perubahan ini pada dasarnya mempercepat penerapan aturan bendera hitam dengan lingkaran oranye, yang sebelumnya mengharuskan mobil kembali ke pit untuk perbaikan.
FIA mulai mengevaluasi kebijakan ini sejak 2022 setelah beberapa mobil yang mengalami kerusakan ringan tetap melanjutkan balapan, seiring dengan berkurangnya penggunaan bendera peringatan.
Menurut sumber Motorsport.com, revisi aturan ini dilakukan karena teks sebelumnya dinilai terlalu umum dan sulit diinterpretasikan oleh tim serta pengawas balapan.