OTO.VIRALNEWS.ID - Komisi Formula 1 mengadakan pertemuan penting untuk membahas berbagai aspek regulasi yang akan berlaku mulai musim 2025, sekaligus persiapan untuk era baru balap mobil kelas atas yang akan dimulai pada 2026.
Pertemuan ini menghasilkan kesepakatan atas empat perubahan besar yang mencakup satu perubahan pada regulasi teknis, dua pada regulasi olahraga, dan satu pada regulasi keuangan.
Perubahan Regulasi Teknis F1 2025
Komisi menyetujui sejumlah perubahan teknis, termasuk pengenalan perangkat pendingin untuk pembalap. Perangkat ini akan digunakan saat kondisi balapan dinyatakan berbahaya akibat suhu panas ekstrem.
Langkah ini diambil setelah insiden pada beberapa Grand Prix, seperti GP Qatar 2023, di mana beberapa pembalap mengalami kelelahan akibat suhu kokpit yang sangat tinggi hingga memutuskan mundur dari balapan.
Mulai musim 2025, semua tim wajib menyediakan sistem pendingin udara demi keselamatan pembalap.
Dua perubahan pada regulasi olahraga juga disepakati:
- Tata Letak Grid yang Baru: FIA telah mengonfirmasi perubahan dalam pengaturan grid saat sebuah tim memensiunkan mobil sebelum balapan dimulai.
- Balapan Sprint untuk Rookie: Komisi meninjau ulang inisiatif balapan sprint khusus pembalap pemula. Setelah uji coba awal dianggap menjanjikan, konsep ini akan kembali dievaluasi pada 2025, dengan rencana implementasi penuh pada 2026.
Komisi menyepakati pengecualian biaya untuk inisiatif keberlanjutan dari batas anggaran keuangan.
Langkah ini diambil untuk menjawab kekhawatiran beberapa tim terkait tekanan anggaran. Biaya yang berkaitan dengan proyek keberlanjutan akan dikecualikan dari batas pengeluaran pada 2025.
Selain itu, pertemuan membahas progres regulasi teknis 2026 yang akan meningkatkan performa mobil melalui peningkatan downforce. FIA memastikan bahwa regulasi ini akan siap disahkan oleh FIA World Motor Sport Council setelah musim 2024 berakhir.
Komisi juga memperbarui peraturan olahraga untuk memasukkan bahasa netral gender. Revisi ini menghapus penggunaan kata ganti laki-laki tertentu serta istilah yang bias gender, langkah serupa yang telah diterapkan pada regulasi F2 dan F3 di akhir tahun lalu.
Langkah-langkah yang dibahas dalam pertemuan ini mencerminkan upaya Formula 1 untuk terus berkembang, tidak hanya dari sisi teknis dan olahraga, tetapi juga dalam aspek keberlanjutan dan inklusivitas.