F1 2025: Russell Soroti Tekanan Logistik Pembalap Usai Sainz Didenda karena Terlambat Hadiri Lagu Kebangsaan

Photo Author
- Jumat, 11 April 2025 | 18:33 WIB
Carlos Sainz
Carlos Sainz

OTO.VIRALNEWS.ID, Suzuka - George Russell, pembalap Mercedes sekaligus Direktur Asosiasi Pembalap Grand Prix (GPDA), angkat bicara soal denda yang dijatuhkan kepada Carlos Sainz setelah pembalap Spanyol itu tidak hadir saat lagu kebangsaan Jepang dikumandangkan jelang Grand Prix di Suzuka.

Sainz dijatuhi denda sebesar 20.000 euro, dengan setengahnya ditangguhkan selama 12 bulan, oleh steward FIA karena tidak berada di barisan depan saat lagu kebangsaan berlangsung.

Ketidakhadirannya disebabkan oleh kondisi perut yang mendesak, sehingga ia harus mengunjungi dokter sebelum balapan dimulai.

Meski sudah diperiksa, FIA tetap menjatuhkan denda tersebut, meskipun jumlahnya dikurangi dari sebelumnya 60.000 euro karena alasan yang meringankan.

Menanggapi hal itu, Russell menyatakan bahwa tekanan logistik menjelang balapan kerap membuat para pembalap kesulitan untuk hadir tepat waktu di grid, termasuk dalam momen lagu kebangsaan.

“Saya harus jujur, saya sangat menghargai bahwa kami memiliki kewajiban untuk berada di sana saat lagu kebangsaan. Namun, tidak sesederhana itu untuk bisa tiba tepat waktu,” ujar Russell.

“Kami sering kali harus buru-buru ke toilet, dan terkadang tidak ada toilet yang tersedia. Di antara keluar dari mobil dan menyanyikan lagu kebangsaan, kami bisa saja dihentikan oleh orang di grid atau diwawancarai media.”

Russell menilai bahwa ini adalah masalah logistik nyata yang dihadapi para pembalap, bukan sekadar ketidaktahuan akan kewajiban protokoler.

“Terkadang Anda benar-benar hanya menunggu untuk bisa masuk ke bilik kamar mandi,” tambahnya.

Sainz sendiri, saat menghadiri konferensi pers di Grand Prix Bahrain, menyatakan bahwa ia menyesali keterlambatan tersebut, namun mempertanyakan logika di balik denda yang diberikan.

“Saya orang yang sangat mendukung ketepatan waktu, terutama dalam momen penting seperti lagu kebangsaan. Tapi saya hanya terlambat lima detik. Harus membayar 10.000 euro untuk itu? Saya rasa itu tidak masuk akal,” ujarnya.

Sainz juga berharap ada transparansi terkait alokasi uang denda.

"Kalau uangnya digunakan untuk tujuan baik, saya ingin tahu dan akan menghargainya.”

Russell turut menyoroti besarnya denda serta konsekuensi lain seperti denda tambahan karena mengumpat di konferensi pers.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hillary.

Tags

Rekomendasi

Terkini

X