OTO.VIRALNEWS.ID - Inilah harinya, Sean Gelael, Jake Dennis, Toby Sowery, dan Darren Leung akan bertempur selama 24 jam penuh di Sirkuit Spa-Francorchamps, Belgia.
Mereka punya segenap potensi untuk tampil kompetitif di kelas Bronze Cup pada ajang GT World Challenge Europe.
Sejak Bronze Test, lalu Free Practice, Pre-Qualifying, dan babak Qualifying, kuartet tim Paradine Competition 991 ini senantiasa mampu membuat lap time dan simulasi lomba yang menggembirakan.
Posisi start P2 adalah cerminan terakhir kondisi tersebut.
Walau begitu, seperti kata Sean, Brand Ambassador Pertamax Turbo: "Kami tetap tak boleh terlena dan mesti menghindari berbuat kesalahan. Itulah kunci awal kalau mau meraih hasil bagus di balapan 24 Jam."
Race 24H of Spa punya ciri khas yang berbeda dari balapan sehari penuh lainnya. Mari kita bahas.
Pertama, Darren Leung. Sebagai pebalap berkategori Bronze, dia mesti tampil minimal 1 jam pada 6 jam pertama balapan. Sementara secara total dia harus minimal 4 jam menyetir.
Kedua, Jake Dennis. Pebalap berkategori Platinum ini maksimum mesti ada di trek selama 8 jam untuk tim Paradine Competition 991.
Dengan demikian, dua pebalap Silver (Sean dan Toby) dapat mengisi waktu di antara keharusan alokasi waktu bagi Darren dan Jake.
Ketiga, pembagian poin yang unik. Bila untuk kebanyakan race 24 Jam poin baru diberikan setelah balapan usai, maka di Spa ada tiga tahap.
Tahap pertama setelah 6 jam, kedua 12 jam, dan terakhir 24 jam alias finis. Setelah jam ke-6, pemimpin lomba di setiap kelas meraih 12 poin dan seterusnya hingga P9.
Setelah jam ke-12 berlaku hal sama. Sementara setelah finis, 25 poin diberikan kepada pemenang hingga P10.
Regulasi ini menguntungkan bagi siapa pun yang sempat leading pada jam-jam tertentu tadi dan karena satu hal, misalnya, mereka mesti gagal finis. Mereka tak akan pulang dengan tangan hampa.
Keempat, Technical Pit Stop. Ini adalah pit stop wajib yang mesti dijalani semua tim dan mesti berdurasi minimum lima menit.