OTO.VIRALNEWS.ID - Anything can be happen. Iya, dalam balapan segala sesuatu bisa terjadi. Seperti dialami Fandy Adianto pembalap muda potensial yang berprofesi sebagai pilot pesawat komersial.
Jika pada putaran sebelumnya berhasil naik podium dan bahkan juara, pada Kejurnas balap mobil di Sirkuit Mandalika Lombok, NTB, 25-26/10/2025 kemarin, Fandy seperti sedang apes. Kurang beruntung. Empat race yang diikuti, tak sekali pun naik podium.
"Jadi, 4 race selama 2 hari kemarin gak satu pun berbuah podium. Agya OMR race 1 : arm dan sokbreker rusak. Jadi mobil serasa gak bisa belok. Race 1 ITCR 1200, mobil telat selesai jadi gak bisa start," ungkap Fandy kepada OTO.VIRALNEWS.
Lalu, Race 2 Agya OMR, velg pecah saat lagi race fight berebut podium P1. Pada QTT ITCR 1200, mobil tiba-tiba mati di lintasan, gak bisa nyala lagi karena fuel pump rusak.
"Race 2 ITCR 1200, start P26 (paling belakang) finish P8 Overall, tapi kena penalty track limit. Padahal, nggak ada pikiran ke situ. Jadi gak podium. Karena penaltinya 30 detik," lanjut Fandy dengan mimik sedih.
Pakai Mobil Rental
Untuk balapan kali ini, Fandy pakai mobil sewa. Kebetulan, MGPA bekerja sama dengan Krida Toyota Mataram memang menyiapkan paket Krida Agya OMR dengan mobil sewa. Sudah disetup buat balapan. So, tinggal ngegas.
"Pilihan pakai mobil rental Toyota Agya dari MGPA Krida, awalnya saya berpikir, di situ seninya. Harapannya, pakai mobil nggak lebih bagus dan gak lebih kencang dari yang lain, tapi bisa fight," ujar Fandy.
Sikap confident memang tengah hinggap pada diri mas pilot ini. "Saya seri lalu kan juaranya," tegasnya, meyakinkan.
Namun sikap percaya diri menjadi antiklimas saat mendapati kenyataan berbeda dengan yang diharapkan.
"Tapi ya ini konsekuensinya, dapet lagi apes : velg-nya dapat yang gak safety, pecah saat momen fight berebut posisi pertama Non Seeded dengan Rusman Fadhil, out, dan DNF," terang Fandy.