"Prosesnya hanya memakan waktu beberapa jam, sehingga keesokan paginya sirkuit sudah siap digunakan untuk roda empat,” terang Awallutfi.
Ia menambahkan, sebagian besar sistem elektronik hanya perlu penyesuaian kecil, seperti mengganti settingan default race control dari roda dua ke roda empat.
“Grid mobil dan motor sebenarnya coexist. Jadi, kita hanya perlu melakukan switching antar mode sesuai kebutuhan event,” katanya.
Standar Keamanan Ganda: FIA dan FIM
Pertamina Mandalika International Circuit merupakan salah satu sirkuit langka di dunia yang memenuhi dua standar homologasi sekaligus, FIM Grade A untuk roda dua dan FIA Grade 3 untuk roda empat.
Hal ini membuat seluruh elemen keselamatan di lintasan harus memenuhi dua parameter yang berbeda namun saling mendukung.
Perbedaan utama roda dua dan roda empat ada pada sistem keamanannya.
Di balap mobil, faktor keselamatan sebagian besar berada di kendaraan itu sendiri, seperti roll cage, sabuk pengaman, dan struktur bodi.
Sedangkan di balap motor, keselamatan sangat bergantung pada desain lintasan, gravel, dan barrier.
Karenanya, MGPA melakukan penyesuaian yang hati-hati agar setiap elemen seperti gravel trap, dome, dan barrier aman digunakan untuk kedua jenis kendaraan.
“Kami berkonsultasi intens dengan FIA dan FIM untuk menentukan jenis dome dan speed bump yang aman. Akhirnya, kami pilih jenis dome karena mudah dipasang, tidak membahayakan, dan tetap aman untuk kedua homologasi,” tambahnya.
Perawatan dan Inspeksi Rutin: Menjaga Kualitas Sirkuit Dunia
Sebelum digunakan kembali untuk event roda empat, MGPA selalu melakukan track inspection secara menyeluruh.
Proses ini mencakup pengecekan kesiapan marshal, tim medis, sistem race control, LED panel, hingga perangkat elektronik dan bendera.
“Kami juga melakukan pembersihan lintasan dengan FOD Sweeper setiap pagi. Alat ini seperti karpet besar yang ditarik mobil maintenance untuk menyaring semua debris, karet ban, dan kerikil agar lintasan selalu bersih dan optimal,” terang Awallutfi.