OTO.VIRALNEWS.ID - Industri sepeda motor di Indonesia belum sepenuhnya pulih dari tekanan pasar. PT Astra Honda Motor (AHM), sebagai produsen terbesar di Tanah Air, juga merasakan imbas perlambatan tersebut.
Sepanjang Januari–Juli 2025, penjualan motor Honda tercatat 2,84 juta unit, sejalan dengan tren penurunan penjualan nasional. Meski demikian, AHM tetap optimistis pasar akan membaik pada paruh kedua tahun ini.
“Semester I memang ada penurunan. Tapi di semester II kita harapkan ada peningkatan, sehingga bisa lebih baik atau minimal stabil dibanding tahun lalu,” ujar Ahmad Muhibbuddin, General Manager Corporate Communication AHM, di Jakarta, Kamis (14/8/2025).
AHM menilai ada tiga faktor yang bisa mengerek permintaan. Pertama, hasil panen yang diperkirakan lebih baik dibanding semester I akan meningkatkan daya beli, terutama di luar Jawa. Kedua, harga komoditas seperti kelapa sawit yang stabil diyakini mampu menjaga permintaan. Ketiga, program pemerintah yang menyasar masyarakat kelas menengah bawah diharapkan memberi dorongan pada ekonomi domestik.
Selain mengandalkan pasar lokal, AHM juga berharap ekspor kembali bergairah. Semester I sempat diwarnai perlambatan pengiriman ke beberapa negara. Vietnam dan Thailand tercatat melemah, sedangkan Filipina menunjukkan tren positif.
Menurut Ahmad, situasi global yang lebih stabil di semester II memberi peluang perbaikan kinerja ekspor.
“Di semester I banyak kondisi uncertain, mulai dari ketegangan global hingga tarif perdagangan. Sekarang sudah lebih jelas, jadi masing-masing negara bisa menyiasati. Harapannya ekspor bisa kembali meningkat,” ujarnya.
Dengan proyeksi tersebut, AHM menargetkan total penjualan motor nasional pada akhir tahun berada di kisaran 6,4–6,7 juta unit.