OTO.VIRALNEWS.ID - Puluhan duta keselamatan jalan raya dari berbagai daerah berkumpul di AHM Safety Riding & Training Center, Deltamas, Cikarang, Jawa Barat, dalam ajang Safety Riding Camp (SRC) 2025 yang berlangsung 8–10 Juli lalu.
Acara ini bukan sekadar pelatihan berkendara aman. Dengan mengusung tema “Sejuta Inspirasi, Generasi #Cari_aman”, para peserta dibekali beragam materi—dari keterampilan berkendara hingga cara menyampaikan pesan keselamatan secara kreatif lewat media sosial.
Sebanyak 40 peserta yang terpilih dari ratusan pendaftar ini datang dari berbagai wilayah Indonesia. Mereka terdiri dari 33 duta Safety Riding Lab (SRL) tingkat sekolah dan 7 figur guru PAUD yang sebelumnya melalui seleksi ketat, termasuk dalam hal kampanye digital tentang keselamatan.
Di lapangan, mereka tak hanya belajar teknik berkendara lewat Honda Riding Trainer dan praktik langsung di lintasan, tetapi juga diasah kemampuannya dalam public speaking, produksi konten kreatif, hingga membuat lagu edukatif untuk anak-anak.
Program ini pun memberi ruang bagi peserta untuk menampilkan kemampuan terbaiknya. Dari situ, terpilih enam duta SRL terbaik serta tiga figur guru PAUD yang dinilai menonjol dari sisi kreativitas, kekuatan pesan, serta dampak kampanye yang mereka jalankan sepanjang tahun.
“Selama ikut SRC ini, saya belajar bukan cuma cara berkendara yang aman, tapi juga cara menyampaikan pesan penting ini dengan cara yang menyenangkan,” ujar Gede Esa Jaya Nugraha, salah satu peserta dari SMAN Bali Mandara yang berhasil meraih juara.
Suara serupa datang dari Danti Ita Arsanti, peraih predikat Figur Guru PAUD terbaik. Ia mengaku lebih percaya diri dalam menyampaikan pesan etika berlalu lintas kepada anak-anak setelah mengikuti program ini.
Peserta SRC 2025 merupakan perwakilan dari enam sekolah mitra Yayasan AHM dan beberapa wilayah guru PAUD seperti Sumatera Utara, Yogyakarta, dan Karawang. Menurut Ketua Yayasan AHM, Ahmad Muhibbuddin, kegiatan ini merupakan bentuk komitmen jangka panjang dalam membangun budaya keselamatan berkendara di masyarakat.
“Kami ingin membangun budaya keselamatan dengan pendekatan yang relevan dan mudah dipahami. Untuk itu, kami gandeng para duta dari berbagai latar belakang,” ujarnya.
Sejak pertama kali diadakan pada 2017, program ini telah menjangkau lebih dari 80.000 orang, termasuk 35.000 anak-anak usia dini. Kampanye edukasi dilakukan dengan metode interaktif, seperti push bike dan permainan edukatif.
SRC 2025 juga didukung sejumlah perusahaan komponen otomotif, serta terus mendorong para alumni program untuk menjadi agen perubahan di komunitas masing-masing.