OTO.VIRALNEWS.ID - Jaguar Land Rover (JLR) resmi menghentikan produksi mobilnya sendiri di China dan akan beralih menggunakan platform buatan dalam negeri mulai 2026. Langkah ini diambil setelah perusahaan patungan JLR dengan Chery mengalami kerugian sebesar USD 18,7 juta (sekitar Rp 308,3 miliar) pada tahun fiskal terakhir.
Seiring keputusan tersebut, Jaguar akan menghentikan perakitan model XE, XF, dan E-Pace pada September 2025. Sementara itu, Land Rover akan menyetop produksi lokal Range Rover Evoque dan Discovery Sport di akhir 2026.
Menariknya, nama legendaris Freelander akan kembali dihidupkan, namun dalam format baru yang sepenuhnya difokuskan untuk pasar China. Mobil ini akan dibangun menggunakan platform modular T1X milik Chery—basis yang juga dipakai oleh Tiggo, Omoda, dan Jaecoo.
Chief Financial Officer JLR, Richard Molyneux, mengungkapkan bahwa model Freelander baru akan hadir dengan teknologi plug-in hybrid. Meski JLR turut berperan dalam desain, mobil ini akan didominasi oleh arsitektur dan karakter khas China untuk menyesuaikan kebutuhan pasar lokal.
Langkah ini juga merupakan respons atas makin sulitnya menembus pasar China yang kini dikuasai pemain lokal. Tahun lalu, JLR mencatatkan kerugian setelah sempat untung besar pada 2023. Posisi China yang dulu jadi pasar utama JLR kini merosot ke peringkat lima.
Meski begitu, penjualan global JLR mulai meningkat pada awal 2025, terutama dari pasar Amerika Serikat. Dan meskipun Freelander baru diproyeksikan untuk pasar domestik, JLR membuka peluang untuk menjualnya secara global.
"Model ini punya potensi untuk mendunia," ujar Molyneux. Apalagi, Chery kini menjadi eksportir kendaraan terbesar dari China, dengan lebih dari 1,14 juta unit dikirim ke berbagai negara pada tahun lalu.