OTO.VIRALNEWS.ID - Persaingan sesungguhnya antara produsen mobil asal Tiongkok bukan terjadi di Eropa atau Amerika Serikat, melainkan di negara-negara berkembang. Saat ini, merek-merek otomotif asal Negeri Tirai Bambu menjadi pesaing serius bagi pasar di Amerika Latin, Afrika, hingga Asia Tenggara.
Meskipun pemberitaan global sering menyoroti ekspansi mobil China ke pasar Eropa, laporan terbaru dari Motor1, Selasa (28/10/2025), menunjukkan bahwa kompetisi paling ketat justru berlangsung di negara berkembang.
Kunci keberhasilan mobil asal Tiongkok terletak pada harga yang jauh lebih terjangkau. Konsumen di negara berkembang cenderung lebih sensitif terhadap harga, dan hal inilah yang membuat merek-merek China unggul di segmen mobil listrik dengan banderol yang kompetitif.
Kebangkitan produsen otomotif China mulai terasa dampaknya bagi merek-merek mapan seperti Toyota, Nissan, Honda, Mitsubishi, dan Suzuki dari Jepang, serta Hyundai dan Kia dari Korea Selatan. Bahkan, merek besar asal Amerika seperti Chevrolet dan Ford pun ikut terdampak oleh perubahan tren ini.
Fenomena tersebut menunjukkan adanya pergeseran preferensi konsumen dari merek tradisional ke merek baru asal Tiongkok—sesuatu yang tidak banyak terjadi di negara maju.
Menariknya, meski merek-merek China kini telah mencapai pangsa pasar sekitar lima persen di Eropa pada Agustus 2025, dominasi terbesar mereka justru terlihat di pasar negara berkembang seperti Brasil dan beberapa negara Asia Tenggara.