Toyota Siapkan Investasi Rp 20 Triliun Tiap Lima Tahun, Perkuat Ekosistem Otomotif Nasional

Photo Author
- Selasa, 14 Oktober 2025 | 19:10 WIB
Toyota Veloz Hybrid.
Toyota Veloz Hybrid.

OTO.VIRALNEWS.ID - Toyota terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat industri otomotif Indonesia. Produsen asal Jepang ini berencana untuk terus menggelontorkan investasi besar secara rutin, yakni setiap lima tahun sekali.

Menurut Bob Azam, Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), total investasi Toyota sejak awal beroperasi hingga kini telah mencapai Rp 100 triliun. Dalam lima tahun terakhir saja, perusahaan sudah menanamkan modal sebesar Rp 26 triliun di Tanah Air.

“Ya, kira-kira segitu lah, setiap lima tahun kita akan investasi sekitar Rp 20 triliun. Dan 70 persen di antaranya dibelanjakan di dalam negeri,” ujar Bob saat ditemui di Karawang, beberapa waktu lalu.

Investasi besar ini juga berdampak luas terhadap perekonomian nasional. Bersama jaringan pemasok dan dealer, ekosistem Toyota di Indonesia kini melibatkan lebih dari 360.000 tenaga kerja di berbagai sektor — mulai dari produksi, rantai pasok, distribusi, hingga layanan purna jual.

Kolaborasi tersebut bukan hanya memperkuat kemandirian industri, tetapi juga menjadi pilar penting dalam menopang ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Toyota juga bermitra dengan lebih dari 240 pemasok lokal Tier-1 serta lebih dari 520 pemasok Tier-2 dan Tier-3, menjadikannya salah satu industri padat karya terbesar di sektor otomotif.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjelaskan bahwa kapasitas produksi Toyota Indonesia saat ini mencapai sekitar 300 ribu unit per tahun. Produksi tersebut didukung oleh rantai pasok dalam negeri yang mencakup lebih dari 780 pemasok di berbagai level, termasuk industri baja, plastik, ban, kaca, hingga komponen otomotif.

Pada 2024, kontribusi sektor alat angkutan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional mencapai 1,40 persen. Namun, bila memperhitungkan efek berantai dari industri otomotif — mulai dari leasing, dealer, hingga layanan purna jual — dampaknya terhadap perekonomian bisa mencapai 6 persen.

Pemerintah menargetkan, ekspansi industri otomotif ini akan membuka hingga 100 ribu lapangan kerja langsung, serta lebih dari 1 juta peluang kerja di seluruh rantai nilai, dengan potensi kontribusi ekonomi mencapai US$ 25 miliar.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rangga Viral News

Tags

Rekomendasi

Terkini

Jetour T2 Disambut Positif, SPK Tembus 700 Unit

Jumat, 19 Desember 2025 | 04:21 WIB
X