OTO.VIRALNEWS.ID - Produsen mobil listrik asal Tiongkok, Xpeng Motors, tengah menjadi sorotan setelah muncul dugaan bahwa mereka menyembunyikan cacat pada sistem kemudi model P7+.
Alih-alih melakukan penarikan resmi (recall), perusahaan disebut lebih memilih mengganti komponen bermasalah secara diam-diam.
Menurut laporan Economic Information Daily yang dikutip dari CarNewsChina, Sabtu (23/8/2025), Xpeng diduga menambahkan sealant pada komponen kemudi saat perawatan rutin, lalu hanya mengganti sistem kemudi bagi konsumen yang paling vokal menyuarakan keluhan.
Strategi ini dinilai sebagai upaya menekan biaya sekaligus menghindari kewajiban regulasi.
Masalah utama berada pada sistem power steering P7+. Sejumlah pemilik mobil melaporkan setir mendadak terkunci saat berkendara, kondisi yang jelas membahayakan keselamatan.
Gan, seorang konsumen asal Shenzhen, bahkan menyebut Xpeng “seperti berjudi dengan nyawa pengguna” setelah mobilnya mengalami pergerakan setir tak terkendali di jalan raya.
Ironisnya, beberapa unit yang sudah diganti sistem kemudinya pun tetap mengalami kerusakan. Seorang pemilik mengaku masalah kembali muncul hanya dua minggu setelah perbaikan dilakukan.
Konsumen sempat melayangkan protes langsung ke kantor pusat Xpeng di Guangzhou. Namun, manajer layanan pelanggan, Lei Changliang, menegaskan bahwa keputusan recall resmi hanya bisa diambil setelah berkonsultasi dengan otoritas, sementara perbaikan sehari-hari menjadi tanggung jawab bengkel resmi. Jawaban ini dianggap menghindar dan melempar tanggung jawab.
Pakar otomotif menilai langkah Xpeng bisa menjadi bentuk penghindaran aturan recall di Tiongkok.
Dengan mengganti komponen secara bertahap tanpa mengakui adanya cacat massal, perusahaan diduga mencoba mengurangi kerugian sekaligus menghindari pengawasan regulator.
Kontroversi ini kian mengemuka di tengah pengawasan ketat otoritas Tiongkok terhadap pembaruan perangkat lunak kendaraan pintar.
Xpeng diketahui telah merilis sembilan pembaruan besar pada sistem “Xinghe” hanya dalam sembilan bulan terakhir, memunculkan pertanyaan soal kepatuhan prosedural.
Isu cacat kemudi P7+ sendiri bukan pertama kali muncul. Economic Information Daily sudah menyoroti kasus serupa sejak Juli dan awal Agustus lalu. Fakta bahwa laporan terus berulang menandakan persoalan belum tuntas dan berpotensi merusak reputasi Xpeng di tengah persaingan ketat pasar kendaraan listrik Tiongkok.