OTO.VIRALNEWS.ID - Penjualan mobil di Malaysia untuk pertama kalinya berhasil mengungguli Indonesia pada kuartal kedua 2025.
Berdasarkan data nationthailand, Negeri Jiran mencatat penjualan 183.366 unit, sementara Indonesia hanya 169.578 unit.
Pencapaian ini menandai pergeseran penting di peta otomotif Asia Tenggara. Meski berpenduduk jauh lebih besar, Indonesia tengah menghadapi tekanan ekonomi, termasuk penurunan daya beli kelas menengah dan ketatnya akses kredit, yang membuat penjualan mobil turun hingga 12 persen dibanding tahun lalu.
Di sisi lain, Malaysia mendapat dukungan dari inflasi yang stabil di kisaran 2 persen, penguatan ringan mata uang ringgit, dan penurunan suku bunga OPR ke 2,75 persen, sehingga pembiayaan kendaraan menjadi lebih terjangkau.
Pertumbuhan ekonomi juga solid, dengan PDB naik 5,9 persen pada paruh pertama 2025.
Dominasi produsen nasional seperti Perodua dan Proton tetap kuat, menyumbang 63 persen penjualan semester pertama.
Model populer seperti Perodua Alza dan Proton Saga terus laris, didukung kolaborasi strategis dengan Daihatsu/Toyota dan Geely.
Tren kendaraan ramah lingkungan juga turut mendorong pasar. Penjualan mobil listrik murni (BEV) melonjak 91 persen menjadi 12.733 unit, sedangkan hybrid naik 12 persen menjadi 17.480 unit.
Sementara itu, di Indonesia, data Gaikindo menunjukkan penjualan wholesales semester pertama hanya 374.740 unit, turun 8,6 persen dari tahun lalu. Bahkan transaksi di pameran GIIAS 2025 diperkirakan lebih rendah meski jumlah pengunjung meningkat.
Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi, mengungkapkan kemungkinan revisi target penjualan mobil nasional tahun ini, mengingat daya beli masyarakat kelas menengah masih tertekan oleh situasi ekonomi yang berat.