OTO.VIRALNEWS.ID - Pasar otomotif Indonesia tengah memanas. Fenomena perang harga kembali mencuat seiring kehadiran sejumlah model baru, termasuk dari merek asal Tiongkok seperti BYD Atto 1, yang turut memicu persaingan semakin ketat.
Merespons situasi ini, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM), Jap Ernando Demily, menyatakan bahwa perang harga merupakan bagian wajar dari kompetisi bisnis.
"Namanya kompetisi, menurut saya itu normal. Masing-masing orang bisa memilih strategi yang berbeda," ujar Ernando saat ditemui di GIIAS 2025, pekan lalu.
Meski demikian, Ernando menekankan bahwa strategi harga bukan satu-satunya faktor yang menentukan pilihan konsumen.
Menurutnya, pengalaman kepemilikan secara menyeluruh justru menjadi kunci penting dalam memenangkan hati pelanggan di Indonesia.
"Ketika orang Indonesia membeli mobil, yang dipertimbangkan bukan hanya harga. Mereka juga melihat konsumsi bahan bakar, biaya perawatan, ketersediaan suku cadang, hingga nilai jual kembali," jelas Ernando.
Berbekal pemahaman ini, Toyota tetap fokus memberikan layanan optimal dan pengalaman kepemilikan terbaik.
Hasilnya pun terlihat selama delapan hari pelaksanaan GIIAS 2025, di mana Toyota mencatat Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) sebanyak 4.250 unit. Angka ini diklaim stabil jika dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu.
Salah satu kontributor utama dalam perolehan tersebut adalah Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid, yang menyumbang sekitar 25 persen dari total SPK.
Sementara secara keseluruhan, model elektrifikasi Toyota menyumbang 34 persen, meningkat 7 persen dibandingkan tahun lalu.
Sebagai catatan, dalam GIIAS 2025 ini Toyota juga memperkenalkan dua model listrik terbarunya, yakni New bZ4X sebagai mobil listrik murni pertama yang diproduksi secara lokal, dan Urban Cruiser EV yang turut memperkuat lini elektrifikasi Toyota di Tanah Air. (rangga)
