OTO.VIRALNEWS.ID – Mengemudikan truk bukan perkara mudah. Dimensinya yang besar kerap menghadirkan tantangan tersendiri, salah satunya adalah blind spot atau titik buta yang membuat pengemudi sulit menyadari keberadaan kendaraan lain di sekitar truk.
Blind spot menjadi penyebab banyak insiden, terutama melibatkan pengendara sepeda motor. Banyak kasus truk menyenggol atau melindas motor yang ternyata berada di area tak terlihat oleh sopir. Dalam situasi seperti ini, belum tentu sopir truk yang bersalah, karena motor memang berada di posisi berbahaya.
“Semakin panjang dan lebar truk, blind spot-nya semakin besar. Motor di depan dan belakang truk tidak terlihat. Spion dalam juga tidak berfungsi karena terhalang bak atau boks,” ujar Thomas Aquino Wijanarka, Learning Center & Transformation Division PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), di Bekasi, Rabu (2/7/2025).
Blind spot pada truk biasanya berada di bagian depan, samping kanan dan kiri, serta belakang. Sayangnya, masih banyak pengendara motor yang belum menyadari risiko ini saat berada terlalu dekat dengan truk di jalan.
Selain blind spot, truk over dimension over load (ODOL) juga menjadi persoalan serius. Menurut Thomas, truk ODOL berisiko tinggi terguling karena titik beratnya terlalu tinggi. Selain itu, manuver menjadi sulit, jarak pengereman bertambah, dan risiko kerusakan kendaraan meningkat, seperti as roda patah.
"Kalau muatannya terlalu panjang, area manuver jadi lebih luas, blind spot makin besar, dan pandangan lewat spion jadi lebih terbatas," tambahnya.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada 152.008 kasus kecelakaan lalu lintas sepanjang 2023, naik 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Yang mengejutkan, 12 persen dari jumlah tersebut melibatkan kendaraan angkutan barang.
“Persentase kenaikannya memang kecil, tapi angka kecelakaan akibat truk—terutama truk ODOL—tidak bisa diabaikan,” tutup Thomas.