Nissan Terancam Masa Depan Suram, Derita Kerugian hingga Rp97 Triliun

Photo Author
- Sabtu, 26 April 2025 | 16:55 WIB
Logo Nissan.
Logo Nissan.

OTO.VIRALNEWS.ID - Nissan, produsen mobil asal Jepang, tengah menghadapi krisis keuangan terburuk dalam sejarah perusahaan. Untuk tahun fiskal yang berakhir pada Maret 2025, Nissan memperkirakan kerugian bersih antara 700 hingga 750 miliar yen, atau setara Rp91 hingga Rp97 triliun, jauh di atas prediksi sebelumnya yang hanya sekitar 80 miliar yen atau Rp10,4 triliun.

Mengutip laporan Carscoops pada Sabtu (26/4/2025), kerugian besar ini dipicu oleh penurunan nilai aset di pasar-pasar utama seperti Amerika Utara, Amerika Latin, Eropa, dan Jepang, ditambah biaya restrukturisasi tambahan sebesar 60 miliar yen atau sekitar Rp7,8 triliun.

Langkah efisiensi besar-besaran telah dilakukan, termasuk pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 9.000 karyawan, penutupan pabrik, serta penyederhanaan lini produk. Upaya ini diharapkan mampu menghemat lebih dari Rp40 triliun. Namun, Nissan mengakui bahwa restrukturisasi saja tidak cukup untuk menyelamatkan perusahaan.

Upaya merger dengan Honda sempat diupayakan, namun gagal karena Honda disebut ingin menjadikan Nissan sebagai anak perusahaan. Kini, Nissan tetap membuka peluang kolaborasi dengan pihak lain, seperti Foxconn dari Taiwan, meski Foxconn telah menegaskan tidak berencana membeli saham Nissan.

Di sisi lain, Nissan, Honda, dan Mitsubishi masih mempertimbangkan kerja sama di bidang pengembangan kendaraan listrik dan teknologi perangkat lunak, sebagai bagian dari strategi melawan dominasi produsen kendaraan listrik asal Tiongkok. Namun, detail kemitraan ini masih terus didiskusikan.

Tantangan Nissan tidak berhenti sampai di situ. Mereka juga harus menghadapi tekanan tarif impor kendaraan dari pemerintah Amerika Serikat, yang ikut meningkatkan biaya produksi. Ditambah lagi, penurunan penjualan di pasar utama seperti China dan Amerika Serikat memperparah kondisi keuangan perusahaan.

Meski begitu, Nissan masih memiliki cadangan kas bersih sekitar 1,5 triliun yen atau Rp195 triliun, yang diharapkan cukup untuk menjaga operasional dalam jangka pendek. Namun, para analis memperingatkan, tanpa strategi baru yang kuat dan kemitraan yang solid, masa depan Nissan tetap berada di bawah bayang-bayang ketidakpastian.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rangga Viral News

Tags

Rekomendasi

Terkini

Jetour T2 Disambut Positif, SPK Tembus 700 Unit

Jumat, 19 Desember 2025 | 04:21 WIB
X