OTO.VIRALNEWS.ID - Toyota Motor Corporation (TMC) bersama lima pabrikan otomotif Jepang lainnya—Suzuki, Subaru, Daihatsu, Mazda, dan ENEOS—resmi mengumumkan kolaborasi strategis untuk menguji penggunaan bahan bakar sintetik pada kendaraan bermesin konvensional selama gelaran Expo 2025 Osaka, Kansai, Jepang.
Inisiatif ini bertujuan untuk membuktikan bahwa mesin pembakaran internal masih memiliki peluang dalam upaya mencapai netralitas karbon, melalui pemanfaatan bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan.
Dalam siaran pers resminya, dijelaskan bahwa bahan bakar sintetik tersebut diproduksi oleh ENEOS di fasilitas demonstrasi yang rampung dibangun pada September 2024. Bahan bakar ini dihasilkan dari kombinasi hidrogen yang diproduksi menggunakan energi terbarukan dan karbon dioksida (CO₂), sehingga mampu menekan emisi sepanjang siklus hidupnya.
Keunggulan lainnya, bahan bakar sintetik ini tetap berbentuk cair, sehingga kompatibel dengan infrastruktur distribusi bahan bakar yang sudah ada. Hal ini memungkinkan integrasi yang lebih cepat dan praktis ke dalam sistem transportasi saat ini.
Selama periode Expo, mulai 13 April hingga 13 Oktober 2025, kendaraan berbahan bakar sintetik akan digunakan untuk melayani mobilitas tamu dan staf dalam area pameran. Toyota akan menurunkan Vellfire HEV Z Premier, Mazda membawa CX-80 PHEV, sedangkan Suzuki, Subaru, dan Daihatsu masing-masing menyiapkan SPACIA HYBRID X, CROSSTREK S:HEV, dan ROCKY Premium G HEV.
Kolaborasi ini didukung oleh Green Innovation Fund dari New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO), sebagai bagian dari misi keberlanjutan yang diusung Expo 2025 dalam Green Vision-nya. Proyek ini menekankan pentingnya inovasi teknologi dalam menciptakan masa depan yang berkelanjutan.
Dengan mengoperasikan kendaraan berbahan bakar sintetik di ajang internasional tersebut, para pabrikan Jepang ingin menunjukkan bahwa kendaraan konvensional tetap bisa menjadi bagian dari solusi transisi energi. Ini menjadi pendekatan jangka menengah yang menjanjikan, tanpa harus sepenuhnya bergantung pada elektrifikasi dalam waktu dekat.