Dilansir dari Reuters, lonjakan ini didorong oleh peningkatan produksi domestik di Jepang yang naik enam belas persen. Sementara itu, produksi Toyota di luar negeri juga mengalami pertumbuhan, meskipun lebih moderat.
Di sisi penjualan, Toyota mencatat lonjakan signifikan di pasar domestik Jepang dengan peningkatan sebesar dua puluh delapan persen pada Februari 2025. Penjualan di luar negeri juga naik, meskipun hanya sebesar dua persen.
Namun, di Amerika Utara, Toyota mengalami penurunan produksi sebesar satu persen, diikuti dengan penurunan pengiriman mobil dari Jepang ke pasar Amerika Serikat dengan persentase yang sama. Padahal, permintaan kendaraan Toyota di kawasan tersebut masih tergolong tinggi.
Toyota sebelumnya menghadapi tren penurunan produksi global selama sembilan bulan berturut-turut hingga Oktober 2024, terutama akibat tekanan di pasar Amerika Serikat dan China. Namun, sejak Januari 2025, tren mulai berbalik arah dengan peningkatan produksi sebesar enam persen, didukung oleh pemulihan di Jepang setelah skandal sertifikasi.
Peningkatan produksi di Jepang pada Februari 2025 mencerminkan upaya Toyota dalam memulihkan kepercayaan konsumen serta meningkatkan kualitas produk di pasar domestik.
Meskipun menghadapi tantangan di pasar internasional, Toyota tetap optimistis dalam mempertahankan posisinya sebagai salah satu produsen mobil terbesar di dunia. Strategi peningkatan produksi dan penjualan di Jepang menjadi langkah utama yang diandalkan dalam menghadapi dinamika pasar global.