OTO.VIRALNEWS.ID - Dewan Motor Sport Dunia (WMSC) telah mengonfirmasi bahwa mobil baru WRC27 yang dirancang dengan tampilan lebih fleksibel akan dibanderol dengan biaya maksimal 345.000 euro (sekitar Rp5,7 miliar), bertujuan untuk meningkatkan partisipasi tim dan pabrikan dalam Kejuaraan Reli Dunia (WRC).
Peraturan baru ini akan berlaku dalam siklus 10 tahun, dengan pengurangan biaya menjadi fokus utama untuk menarik lebih banyak pesaing.
Pengurangan biaya ini sangat diperlukan karena biaya mobil Rally1 saat ini yang hampir mencapai satu juta euro.
WMSC menyatakan bahwa penghematan biaya akan tercapai dengan penetapan spesifikasi komponen dan perancangan teknis yang lebih efisien, dengan fokus pada daya tahan komponen selama reli.
Tidak hanya biaya mobil, tetapi biaya operasional tim juga akan dipangkas melalui pembatasan jumlah personel, pengurangan biaya logistik, peningkatan penggunaan fasilitas lokal, dan penguatan konektivitas data untuk membantu teknik di luar lokasi.
Mobil Rally1 akan tetap menggunakan sasis rangka ruang angkasa yang ada, namun dengan desain yang memungkinkan produsen untuk menerapkan berbagai jenis powertrain, termasuk mesin pembakaran internal, hibrida, dan listrik penuh.
Selain itu, pengukur torsi akan digunakan untuk menyamakan teknologi, jika produsen memilih jenis powertrain yang berbeda.
Dalam pengembangan mobil ini, hampir semua bodywork mobil produksi berskala besar dapat dipasang pada sel keselamatan, membuka kemungkinan untuk berbagai jenis mobil seperti hatchback, sedan, dan SUV bersaing dalam reli.
Bahkan, desain konsep mobil reli khusus mungkin dapat diproduksi mulai tahun 2027.
WMSC juga memprediksi bahwa kecepatan mobil WRC27 akan sedikit lebih lambat dibandingkan dengan mobil Rally1 saat ini, mendekati kecepatan mobil WRC kelas atas dari 2012 hingga 2016.
Peraturan baru ini juga membuka potensi terjadinya cross-over antara Kejuaraan Reli Dunia FIA dan Kejuaraan Rallycross Dunia FIA, yang memungkinkan tim untuk berpartisipasi dalam kedua kejuaraan dengan menggunakan powertrain yang berbeda, sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Presiden FIA, Mohammed Ben Sulayem, menyatakan bahwa peraturan baru ini sangat penting untuk pertumbuhan jangka panjang WRC, dengan fokus pada pengendalian biaya, keberlanjutan, dan peningkatan partisipasi dalam reli.
Selain itu, FIA juga mengonfirmasi bahwa sistem poin kontroversial yang diterapkan pada musim ini akan mengalami perubahan pada 2025.
Sistem baru ini akan menyederhanakan struktur poin, menghapus pembagian poin pada hari Sabtu dan memberikan poin berdasarkan klasifikasi umum reli, dengan tambahan poin untuk kru tercepat pada hari Minggu dan Power Stage.