“MotoGP Mandalika adalah ruang belajar sekaligus motivasi. Kami ingin suatu saat anak muda Indonesia tidak hanya menonton di Mandalika, tetapi juga turun ke lintasan sebagai pembalap MotoGP,” tegas Moreno.
Dalam rangka itu, IMI terus mendorong program pembinaan berjenjang, mulai dari level daerah hingga nasional, sebagai jalan menuju lahirnya pembalap berkelas dunia.
Lebih lanjut, IMI menyoroti penyelenggaraan MotoGP di Mandalika tidak hanya berdampak pada sektor olahraga, tetapi juga memberikan efek berganda pada perekonomian daerah.
Kehadiran ribuan wisatawan, baik mancanegara maupun domestik, akan meningkatkan sektor pariwisata sekaligus membuka peluang besar bagi pelaku UMKM lokal.
Hal ini sejalan dengan program Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan UMKM sebagai salah satu motor penggerak ekonomi nasional.
IMI percaya, dengan sinergi yang baik, MotoGP Mandalika dapat menjadi etalas mempromosikan produk lokal, kuliner, kerajinan, hingga jasa masyarakat sekitar.
“IMI melihat MotoGP Mandalika sebagai momentum emas untuk menumbuhkan UMKM
lokal. Dengan dukungan pemerintah dankolaborasi semua pihak, masyarakat sekitar Mandalika bisa merasakan langsung manfaat dari perhelatan ini,” tambahnya.
Konteks sport tourism, IMI juga menekankan pentingnya memaksimalkan potensi destinasi wisata di NTB yang begitu kaya dan beragam.
Dengan pengelolaan yang baik, Mandalika menjadi magnet baru pariwisata berkelanjutan, sehingga dampaknya tidak berhenti pada event MotoGP saja, tetapi juga gerakkan ekonomi daerah dalam jangka panjang.
“Kami optimistis MotoGP Mandalika 2025 akan menjadi event yang tidak hanya sukses dari
sisi penyelenggaraan, tetapi juga sukses membawa dampak nyata bagi masyarakat, UMKM, dan pariwisata Indonesia," pungkas Moreno.
MiniGP dan Racing School
Pada preskon terkait MotoGP Mandalika, Moreno didampingi para mantan pembalap motor Indonesia yang kini telah menjadi coach, penyelenggara MiniGP hingga pemilik Racing School.