Di sesi pertama, siswa berkesempatan naik ke podium juara dan berfoto, merasakan langsung atmosfer yang biasa dialami para pembalap saat mengangkat trofi kemenangan.
Selanjutnya, mereka mengunjungi tenda Asia Talent Cup, tempat pembibitan pebalap muda Asia yang menjadi pintu menuju MotoGP.
Setelah itu, mereka diperkenalkan dengan ruang konferensi pers, di mana para jurnalis dunia biasa mewawancarai pebalap top.
Perjalanan berlanjut ke studio siaran, di mana para siswa dapat melihat bagaimana tayangan MotoGP diproduksi untuk jutaan penonton di seluruh dunia.
Mereka juga diajak memahami fungsi International Press Facility (IPF) sebagai pusat aktivitas media global.
Di ruang teknis, siswa belajar tentang ban balap MotoGP, salah satu elemen penting yang sangat menentukan performa motor.
Tidak ketinggalan, mereka juga mengunjungi Medical Centre yang dilengkapi fasilitas modern untuk menjamin keselamatan pebalap.
Paddock tour diakhiri dengan kunjungan ke area paddock utama, tempat tim-tim MotoGP menyiapkan motor dan strategi.
Seluruh proses tur didampingi oleh pemandu resmi dari Dorna Sports serta perwakilan panitia lokal.
Sistem rotasi yang diterapkan memastikan semua siswa mendapat kesempatan untuk mengikuti seluruh pengalaman secara merata.
Selain berkeliling paddock, siswa juga memperoleh kesempatan istimewa menonton langsung sesi latihan bebas MotoGP dari tribun sirkuit.
Bagi mereka, ini akan menjadi pengalaman pertama mendengar deru mesin MotoGP yang melaju kencang di lintasan Mandalika.
Program paddock tour ini menjadi wujud nyata sinergi antara dunia pendidikan dengan industri pariwisata-olahraga.
Anak-anak Lombok tidak hanya menyaksikan, tetapi juga belajar langsung tentang peluang karier di berbagai sektor, mulai dari otomotif, teknik, manajemen event, hingga media olahraga internasional.
Bagi sebagian besar siswa, ini bukan sekadar tur, melainkan pengalaman hidup yang akan melekat selamanya.