Selain interaksi dengan pebalap, parade ini juga diperkaya dengan karnaval budaya dan hiburan musik.
Masyarakat dapat menyaksikan tarian tradisional yang mengisahkan legenda Putri Mandalika, lengkap dengan nuansa karnaval yang meriah.
Ada pula sesi permainan interaktif ala tren media sosial yang dirancang agar para rider bisa berbaur lebih dekat dengan penonton.
Semua ini menjadikan Riders Parade bukan hanya ajang penyambutan, tetapi juga pesta budaya yang mempertemukan olahraga dunia dengan kearifan lokal Lombok.
Riders MotoGP Goes to School – Kamis, 2 Oktober 2025
Sehari setelah parade, MotoGP hadir lebih dekat dengan generasi muda Lombok melalui program Riders Goes to School.
Tahun ini, ada dua sekolah yang menjadi lokasi utama kegiatan, yakni SD Negeri 2 Ngolang di Lombok Tengah dan Pondok Pesantren Nurul Ijtihad Al-Ma’arif NU Lenser.
SD Negeri 2 Ngolang merupakan sekolah dasar dengan sekitar 160 siswa yang terdiri dari 87 siswa laki-laki dan 73 siswi perempuan.
Sekolah ini dikenal memiliki komitmen tinggi dalam mendidik anak-anak melalui pembelajaran berkualitas yang berpadu dengan nilai-nilai lokal.
Di sekolah ini, acara berlangsung di halaman sekolah dengan suasana penuh semangat.
Siswa diajak mengenal MotoGP melalui kegiatan edukatif, mulai dari workshop keselamatan berkendara, kuis interaktif, hingga sesi tanya jawab dan foto bersama rider.
Sementara itu, Pondok Pesantren Nurul Ijtihad Al-Ma’arif NU Lenser menjadi lokasi kedua.
Pesantren yang menampung sekitar 200 santri ini memiliki kombinasi pendidikan agama dan umum. Kegiatan digelar di aula pesantren dengan atmosfer yang lebih formal.
Para santri, baik laki-laki maupun perempuan, mendapatkan pengalaman berharga mengikuti workshop keselamatan berkendara, kuis seputar MotoGP, serta sesi foto dan berbincang langsung dengan pembalap.