“Logistik adalah nadi dari event sebesar MotoGP. Semua motor, peralatan, dan perlengkapan tim harus tiba tepat waktu, dalam kondisi aman, dan siap digunakan,” ujar Priandhi Satria.
Priandhi Satria menjelaskan bahwa proses pengiriman logistik tidak terlepas dari kerja sama erat antara Bea Cukai, Administrator Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, maskapai penerbangan, dan berbagai pihak terkait lainnya.
Sejak kedatangan kargo hingga proses kepulangan kargo, seluruh tahapan dilakukan secara terencana, presisi, dan sesuai standar keamanan internasional.
“Koordinasi yang solid menjadi kunci agar tidak ada hambatan. Kami bersyukur sampai sejauh ini seluruh proses berjalan lancar, dan kami optimistis seluruh kebutuhan tim balap dapat terpenuhi sesuai jadwal,” lanjutnya.
Meningkatkan Citra dan Kepercayaan Dunia
Lebih dari sekadar urusan teknis, kelancaran logistik MotoGP Mandalika 2025 memiliki makna yang jauh lebih besar bagi Indonesia.
Menurut Priandhi, kesuksesan dalam mengelola pengiriman barang dalam waktu singkat menunjukkan kemampuan Indonesia dalam menyelenggarakan ajang olahraga dunia dengan standar tinggi.
“Kelancaran logistik MotoGP bukan hanya menyangkut sisi teknis balapan, tetapi juga berkontribusi terhadap citra positif Indonesia sebagai tuan rumah ajang internasional. Ini menjadi bukti bahwa kita mampu memenuhi ekspektasi global,” tegasnya.
Selain itu, aktivitas logistik yang padat di sekitar pelaksanaan MotoGP juga menimbulkan multiplier effect bagi ekonomi daerah.
Ribuan tenaga kerja lokal, layanan transportasi, hotel, hingga penyedia jasa pendukung turut merasakan dampak positif dari mobilitas besar ini.
Bukti Kesiapan Indonesia sebagai Tuan Rumah Kelas Dunia
Proses pemulangan kargo MotoGP yang berlangsung cepat dan terorganisasi rapi di Mandalika menjadi cerminan kematangan penyelenggaraan ajang balap internasional di Indonesia.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta pihak swasta, Indonesia menunjukkan diri sebagai tuan rumah yang profesional dan andal.
Koordinasi antara Dorna Sports, MGPA, Bea Cukai, Administrator KEK, dan maskapai penerbangan menjadi faktor utama yang memastikan seluruh tahapan logistik berlangsung tanpa kendala berarti.
Setiap ton barang yang berpindah dari Lombok menuju Australia mencerminkan sinergi dan komitmen tinggi seluruh pihak yang terlibat.